Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menristek Apresiasi Inovasi R&D Asia Pacific Rayon untuk Industri Tekstil

Menristek Apresiasi Inovasi R&D Asia Pacific Rayon untuk Industri Tekstil Kredit Foto: APR

Dengan total nilai investasi Rp15 triliun, APR memproduksi serat rayon dengan kapasitas tahunan mencapai 240.000 ton. Perusahaan di bawah Royal Golden Eagle (RGE) tersebut mendukung visi hilirisasi pemerintah dalam transformasi bisnis yang bernilai tambah, dengan cara memproses serat pulp terbarukan hingga menjadi serat rayon.

Bulan lalu, Presiden Jokowi meresmikan operasional pabrik APR yang berjarak 70 km dari kota Pekanbaru ini. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengapresiasi teknologi APR yang bisa mengolah serat kayu menjadi bahan baku tekstil jenis rayon.

"Saya tahunya kapas jadi kain, sekarang serat kayu bisa jadi kain. Jangan berpikir teknologi hanya ada di Eropa, teknologi hanya ada di Jerman, teknologi hanya ada di Skandinavia. Di Indonesia pun ada, dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta. Bukan di Jawa, tetapi di Pelalawan, Riau," ujarnya saat peresmian.

Baca Juga: Topping Off, Tower 3 Transpark Juanda Bekasi Laku Keras

APR memproduksi serat rayon yang sustainable karena berasal dari bahan baku yang terbarukan, dapat terlacak dan mudah terurai. Bahan baku APR disuplai oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari Grup APRIL selaku pemasok utama, yang sudah diakui sebagai produsen yang bertanggung jawab lewat sertifikasi nasional (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dan internasional (Programme for the Endorsement of Forest Certification/PEFC).

"Kami menjamin dissolving pulp yang kami pasok berasal dari pengelolaan yang sustainable dan bertanggung jawab. Keberadaan APR yang berada dalam satu kompleks yang sama dengan kami membuat proses produksi lebih efektif dan efisien," kata Direktur Utama RAPP Sihol Aritonang yang turut menyambut Menristek di lokasi.

Produk APR telah diekspor ke 15 negara termasuk pasar tekstil dunia seperti Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Turki, Brasil, serta sejumlah negara di Eropa. Tak hanya ekspor, produksi APR juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tekstil dalam negeri.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: