Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor ke level5.136,80 karena melemah 361,73 poin atau mencapai angka 6,57% pada perdagangan hari ini. Hal tersebut diperkirakan karena aksi panic selling investor.
Meski invetor sudah kalang kabut, Namun manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini masih terdiam dan tidak merespon kondisi pasar modal yang chaos tersebut. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengatakan bahwa pihaknya dalam menanggapi situasi ini belum berenca untuk mengeluarkan kebijakan lagi.
“Belum ada kebijakan tambahan ya,” ucapnya, ketika dihubungi, di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Baca Juga: Pasar Modal Porak Poranda Karena Aksi Panic Selling Investor
Ia berdalih jika saat ini tidak hanya Bursa Indonesia saja yang mengalami penurunan. Tapi juga Bursa regional. “Kenapa belum ada kebijakan, karena semua market di regional turun dengan magnitude yang kurang lebih sama,” tegasnya.
Memang, hancurnya kinerja pasar modal tak hanya dialami oleh Indonesia. Bursa saham di Asia seperti di Jepang Nikkei 225 juga anjlok -5,07% ke posisi 19.698,76. Indeks pasar saham Hongkong HSI turun -4,23% ke 25.040,46. Bursa saham China SSE juga ambruk -3,01% ke 2.943,29. TAIEX pun runtuh 3,04% ke 10.977,64. Indeks di Korea, Kospi terjerembab 4,19% ke 1.954,77.
Baca Juga: Asing Bawa Kabur Ratusan Miliar Rupiah, Pasar Modal Anjlok Parah!
Namun begitu, Laksono mengungkapkan bila Bursa telah menjalin komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau kondisi pasar modal. “Komunkasi (dengan OJK) jalan terus,” pungkasnya.
Sebelumnya, BEI telah memutuskan untuk menghentikan sementara transaksi short selling di pasar modal Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap dampak virus Corona yang diperkirakan semakin meluas mengingat semakin banyaknya jumlah negara yang terdampak serta dampaknya terhadap aktivitas ekonomi dan perdagangan global.
Pelemahan pasar modal kali ini tidak hanya terkait dengan kekhawatiran soal virus corona tapi juga disebabkan oleh turunnya harga minyak dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri