Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Virus Corona Rupanya Sempat Bikin Warga Jepang Kehilangan Sifat Tabah dan Sopan

Virus Corona Rupanya Sempat Bikin Warga Jepang Kehilangan Sifat Tabah dan Sopan Kredit Foto: The Yomiuri Shimbun/Takashi Ozaki

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan sekolah di seluruh negeri akan ditutup hingga akhir Maret karena virus. Ini menggambarkan beberapa minggu mendatang sebagai fase penting dalam menentukan apakah Jepang dapat mengendalikan wabah.

Tetapi banyak orang tua mengeluh bahwa mereka sekarang harus mengambil cuti untuk merawat anak-anak mereka, dengan satu-satunya alternatif adalah meminta bantuan kerabat atau membawa anak-anak untuk bekerja, naik kereta yang sama yang dianggap sebagai lingkungan berisiko tinggi untuk transmisi virus.

Mika Nakajima, seorang karyawan museum dan ibu tunggal dengan seorang putra autis berusia 15 tahun yang sensitif terhadap kebisingan dan orang-orang di sekitarnya, mengatakan, dia sudah menghabiskan semua hari libur tahun lalu dan hampir kehilangan pekerjaannya.

"Saya putus asa, saya benar-benar tidak bisa kehilangan pekerjaan ini," kata pria 47 tahun, yang takut tidak menemukan posisi penuh waktu lain jika dipecat.

“Ini adalah masa yang sulit bagi keluarga dengan anak-anak biasa, tetapi jauh lebih sulit bagi mereka yang memiliki anak-anak cacat atau yang membutuhkan perhatian dan perawatan. Beberapa bentuk dukungan lain diperlukan," ucapnya.

Warga negara lain mengkritik pemerintah Abe karena gagal menutup sepenuhnya perbatasan Jepang dengan wisatawan dari China, seperti yang dilakukan negara-negara lain setelah wabah tersebut merebak.

"Bahkan, Korea Utara menutup perbatasannya dengan China, segera setelah skala masalahnya menjadi jelas. Saya rasa saya tidak pernah setuju dengan keputusan yang diambil oleh pemerintah Korea Utara sebelumnya, tetapi ini benar dan Jepang seharusnya melakukan hal yang sama," ucap Kato.

“Banyak orang juga tidak senang bahwa pemerintah mengirim ribuan topeng ke China pada hari-hari awal wabah, yang berarti bahwa sekarang ada kekurangan di sini. Pemerintah benar-benar perlu memikirkan orang Jepang sebelum mereka mulai membantu negara lain,” tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: