Sambungnya, yang harus diperhitungkan adalah ketahanan pangan. Khususnya, sembako dan BBM harus benar-benar dipastikan tersedia. Tambahnya, masyarakat kelas menengah ke bawah juga harus diperhatikan lantaran tak semuanya memiliki simpanan memadai.
"Seberapa banyak masyarakat Indonesia yang bisa melakukan transaksi jual beli sembako dan lain-lain dengan cara cashless, mengunakan online shopping dan kartu kredit?" katanya.
Tambah dia, "Kalau lockdown tanpa persiapan yang matang oleh Joko Widodo, bisa menimbulkan kerusuhan sosial dan ATM bisa diserbu alias masyarakat menarik besar besaran dananya di bank," sambungnya.
Namun, di sisi lain, beberapa kebijakan yang sudah dikeluarkan yakni merumahkan kegiatan belajar mengajar juga dinilai sebagai cara tepat meminimalisir penularan virus corona.
"Kebijakan ini tidak mungkin dilakukan oleh pedagang dan buruh pabrik. Jadi, Kang Mas (Jokowi) belum lockdown karena memang tidak punya contigency plan dalam menghadapi pandemik corona," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil