Italia Lockdown: Kasus Kematian Bertambah, Ekonomi Terpukul
Namun, Gubernur Lombardy, Attilio Fontana meminta pemerintah untuk membuat langkah-langkah yang lebih ketat. "Saya akan menutup semua toko. Saya pasti akan menutup transportasi umum dan saya akan mencari semua bisnis yang dapat ditutup tanpa membuat kerusakan ekonomi yang berlebihan," katanya.
Lombardy menyumbang 74 persen dari kasus kematian akibat virus Covid-19. Penyakit ini telah menyentuh seluruh negeri. Pemerintah Italia khawatir jika kondisi memburuk, sistem kesehatan di selatan yang kurang berkembang akan runtuh dan angka kematian akan meningkat.
Di saat yang sama, bangunan-bangunan landmark Kota Roma, seperti Trevi’s Fountain, the Pantheon, dan Spanyol’s Steps juga kosong. Vatikan menutup Lapangan Santo Petrus dan Basilika Santo Petrus bagi wisatawan. Polisi mengatakan kepada wisatawan untuk kembali ke hotel.
Setidaknya selama tiga minggu sejak lockdown diberlakukan, siapa pun yang bepergian di Italia harus membawa dokumen yang menyatakan alasannya. Acara di luar ruangan, termasuk olahraga, ditangguhkan. Sekolah dan universitas ditutup.
Mantan kepala ekonom Treasury memperkirakan, tindakan lockdown mengurangi output ekonomi Italia sekitar 10-15%, dengan sektor pariwisata dan transportasi turun sekitar 90% dari angka normal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: