"Koreksi atas pertumbuhan ekonomi tahun ini juga dilakukan oleh negara-negara lain hingga lembaga internasional seperti Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Hal ini tidak lepas dari dampak yang ditimbulkan oleh perlambatan ekonomi global sebagai efek dari melonjaknya kasus Covid-19. Data World Health Organization (WHO) menggambarkan hingga Rabu (18/3) Covid-19 telah mencapai 208.512 kasus dengan 8.821 kematian dan 83.396 orang yang pulih di seluruh dunia," jelasnya.
Baca Juga: Corona Hantam Pesepakbolaan, Korbannya 3 Klub Elite Eropa
OECD memangkas pertumbuhan ekonomi global ke level 2,4% dari yang semula di level 2,9%. Sri Mulyani sendiri bahkan memprediksi bahwa pertumbuhan global hanya akan berada pada level 1,5% saja melihat dinamika global yang terjadi saat ini dengan kasus Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya.
Negara-negara lain seperti Singapura dan Inggris mengoreksi pertumbuhan ekonomi mereka masing-masing dari 1,5% ke level 0,5% dan 1,0% ke level 0,8%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: