Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Meluasnya Virus Corona, Ini 6 Negara yang Terapkan Jam Malam

Cegah Meluasnya Virus Corona, Ini 6 Negara yang Terapkan Jam Malam Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf

Pada hari pertama pemberlakuan jam malam, sebanyak 400 orang ditangkap karena berada di luar rumah meskipun hendak membeli makanan. Pasalnya semua bisnis di Yordania ditutup, termasuk apotek dan supermarket.

"Semua yang berada di luar rumah akan dihukum," kata Menteri Kehakiman Bassam Talhouni kepada al-Mamlaka.

Di Amerika Serikat (AS) jam malam diberlakukan di beberapa kota saja, termasuk Tucker, Atlanta. Kota itu memberlakukan jam malam sejak pukul 21.00 hingga 06.00. Warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk alasan kesehatan dan membeli makanan.

"Sebagian besar toko tutup pukul 21.00," kata Wali Kota Tucker Frank Auman.

Selain jam malam, lockdown total juga tetap menjadi langkah favorit banyak negara. Seluruh negara bagian di Australia, terutama Sydney dan Melbourne, bersama juga Canberra, akan melakukan upaya lockdown dengan menutup semua layanan tidak penting selama 48 jam. Itu dilakukan karena kasus virus corona terus mengalami peningkatan di wilayah tersebut.

Baik Sydney, Melbourne maupun Canberra diperkirakan akan menutup klub malam dan restoran setelah pengumuman disampaikan negara bagian. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengungkapkan, lockdown total mungkin akan diterapkan untuk mengatasi persebaran virus mematikan tersebut.

Italia Terparah

Perhatian dunia saat ini masih tertuju kepada Italia dengan jumlah korban yang terinfeksi virus corona terus bertambah. Data terakhir menunjukkan 800 orang meninggal pada Sabtu (21/3/2020) sehingga totalnya mencapai 4.825 orang.

Kawasan Lombardy memberlakukan aturan khusus, yakni melarang aktivitas olahraga di luar rumah karena sebanyak 3.095 orang meninggal di teritori tersebut akibat virus corona.

PM Italia Giuseppe Conte memerintahkan segala aktivitas bisnis diminta untuk menutup semua operasional, kecuali suplai jaringan produk penting. Dia mengungkapkan, pusat perbelanjaan, apotek, kantor pos, dan bank tetap beroperasi serta transportasi publik juga tetap berjalan.

“Kita akan memperlambat mesin produksi negara, tetapi kita tidak akan menghentikannya,” paparnya. Dia menggambarkan, situasi saat ini merupakan krisis paling sulit dalam periode pascaperang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: