Pakai Dana Kampanye Sedikit, Joe Biden Diprediksi Menang Besar di Pemilu AS
Baik Biden dan Sanders membatalkan sejumlah agenda kampanye untuk mencegah penyebaran virus corona. Pemilu pendahuluan bisa jadi menghadapi perpanjang karena beberapa negara memilih menunda pemilu pendahuluan.
Antusias dukungan bagi Biden juga semakin tinggi. Edison Research menyatakan, dukungan bagi Biden berasal dari perempuan, warga keturunan Afrika, dan masyarakat kulit putih di perdesaan.
Hal signifikan lainnya mantan wakil presiden berhaluan tengah berusia 77 tahun itu adalah mampu menggaet pemilih suburban yang membantu Demokrat menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada pemilu Kongres 2018 lalu.
“Kita melihat banyak pemilih memberikan suara berasal dari orang kaya dan berpendidikan tinggi di kawasan suburban di tempat di mana Partai Republik terguncang sejak 2016,” kata analis politik dari Pusat Politik Universitas Virginia, Kyle Kondik.
“Banyak mantan pemilih Republik kini lebih terbuka memilih Demokrat dibandingkan di masa lalu,” ujarnya.
Kondik memperingatkan pemungutan suara pemilu pendahuluan juga bukan indikator nyata untuk pemilu presiden. Namun, kesuksesan Biden bisa saja menjadi pertanda baik dalam pertarungan dengan Presiden AS Donald Trump (73), mantan pengusaha dan bintang reality show.
Priorities USA Action, lembaga Super PAC Demokrat-lembaga pengumpul donasi politik, menyatakan krisis virus korona, melemahnya ekonomi, dan gaya hidup warga AS yang berubah, menjadi masalah bagi Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: