Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Ampun Nyeri Banget, Virus Corona Bikin Investasi Miliarder Ini Rugi Rp1.176 Triliun!

Ya Ampun Nyeri Banget, Virus Corona Bikin Investasi Miliarder Ini Rugi Rp1.176 Triliun! Kredit Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkshire Hathaway milik miliarder Warren Buffett mencatat kerugian sekitar USD 70 miliar pada 10 investasi ekuitas terbesarnya dalam sebulan terakhir. Aksi jual pasar yang dipicu oleh virus korona menghancurkan nilai sahamnya di Apple, Coca-Cola, Delta Air Lines, dan perusahaan-perusahaan blue-chip lainnya.

Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Senin (23/3/2020) konglomerat investor dunia itu melihat 10 kepemilikan teratasnya mengalami penurunan rata-rata harga saham sebesar 37% antara 20 Februari dan tengah hari 18 Maret.

Baca Juga: Gak Takut Rugi, 5 Miliarder Ini Bikin Langkah Hebat Lawan Virus Corona

Harga saham Apple anjlok sekitar 24% dalam waktu kurang dari empat minggu, memangkas nilai 5,6% saham Berkshire di pembuat iPhone sekitar USD 20 miliar.

Lalu, saham Bank of America anjlok 43% dibandingkan periode yang sama, menghapus hampir USD 14 miliar dari investasi Berkshire sebagai pemberi pinjaman.

Selanjutnya, saham Berkshire di American Express, Wells Fargo, dan US Bancorp menyusut nilainya lebih dari 40%. Sahamnya di Moody's dan JPMorgan Chase juga turun lebih dari 38%. Performa terburuk jatuh kepada Delta, harga saham maskapai menukik tajam hingga 58% karena pembatasan perjalanan.

Saham Coca-Cola dari Berkshire juga anjlok 29%. Namun anehnya, investasi Kraft Heinz termasuk mengalami penurunan yang tak begitu buruk yakni hanya meluncur 14%. Nilai keseluruhan dari 10 posisi saham terbesar Berkshire turun dari sekitar USD 208 miliar menjadi USD 138 miliar dalam waktu kurang dari sebulan, turun USD 70 miliar atau Rp1.176.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: