Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berdiri Sejak 1988, Ternyata Ini Pendiri Masker 'Sensi' yang Langka di Pasaran

Berdiri Sejak 1988, Ternyata Ini Pendiri Masker 'Sensi' yang Langka di Pasaran Seorang warga memakai masker sebagai alat pelindung diri dari wabah virus Corona (COVID-19) di Banda Aceh, Aceh, Jumat (27/3/2020). Pemerintah telah menetapkan status darurat bencana COVID-19 selama 91 hari sejak 29 Februari hingga 29 Mei 2020. | Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat masker merk 'Sensi' semakin langka dan sulit didapat. Masker bermerk 'Sensi' ini menyediakan perlindungan sekali pakai dalam melawan partikel yang dihirup.

Mereka memiliki sesain tiga lapis yang melindungi terhadap kelembaban dari luar dan melindungi 95% debu, serbuk sari, bakteri, virus, dan lainnya partikel di udara. Namun, taukah kamu bahwa masker 'Sensi' ini adalah produk asli dalam negeri?

Baca Juga: Sumbang 1 Juta Masker, Moeldoko Apresiasi Kinerja Gugus Tugas Corona

Pendirinya adalah Gentho Sumarta dalam naungan Arista Latindo. Visinya tentang keunggulan dan kualitas produk membuatnya percaya bahwa Arista Latindo memiliki keunggulan yang kompetitif. Arista Latindo sendiri memasuki industri sarung tangan ujian lateks pada tahun 1988.

Gentho Sumarta yakni bahwa ia dan timnya dapat berkomitmen untuk menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan terbaik di negara ini.

Adapun sarung tangan Arista pertama kali dipasarkan di Amerika Serikat, dan segera menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, Arista melayani lebih dari 150 perusahaan di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: