Sejak Pemerintah Indonesia mengimbau menerapkan Social Distancing dan melarang masyarakat berkerumun sebagai upaya melawan virus corona atau COVID-19. Satu diantara yang paling terdampak adalah bisnis kuliner.
Berbagai usaha kuliner di berbagai tempat mulai tutup sementara karena kehilangan pelanggan. Masyarakat lebih banyak membeli bahan makanan untuk memasak sendiri di rumah. Namun, ada juga diantaranya yang masih membeli melalui digital, atau sistem online. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pebisnis kuliner untuk tetap beroperasi dengan melayani pesan antar atau take away.
Pelaku kuliner di Kota Medan, Rico Waas mengaku telah memanfaatkan hal tersebut. Bahwa sebagai warga negara yang baik pebisnis kuliner harus menuruti aturan yang diterapkan pemerintah. Tujuannya jelas untuk kebaikan bersama.
"Pengusaha, khususnya UMKM dan pengusaha lokal harus bisa memutar otak untuk dapat bertahan di pandemi corona ini. Diantaranya, harus bisa memangkas cost operasional," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Bagi-Bagi Sembako, Eh Kata Demokrat: Corona Gak Menyerang Presiden Daerah Tropis
Baca Juga: Tega Banget Sih! Petugas Keamanan Pukul Perawat Cuma Karena . . .
Dikatakannya, pelaku usaha bisa melakukan berbagai hal dengan sistem online. Atau bisa melakukan kerja sama dengan sistem pengantaran barang online yang tersedia.
"Situasi saat ini memang berat. Namun, demi kepentingan yang lebih luas seluruh masyarakat harus tetap mengikuti aturan pemerintah. Begitupun, saya berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan lain yang bisa membantu para pengusaha, khususnya pengusaha lokal dan UMKM agar bisa bertahan melalui masa-masa pandemi corona ini agar tidak gulung tikar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: