Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Abang Ojol VS Sopir Angkot, Siapa Paling Merugi Akibat Corona?

Abang Ojol VS Sopir Angkot, Siapa Paling Merugi Akibat Corona? Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya

Sebelum PSBB pun, omzet angkutan umum telah amblas 75%-100%, menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan. Jika terus begitu, pekerja di sektor angkutan umum terancam dirumahkan, bahkan di-PHK.

Setelah PSBB diberlakukan, angkot hanya bisa mengangkut lima orang penumpang, penurunan penumpang pun tak terelakkan. Sebagai contoh, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, jumlah penumpang anjlok hingga 80%.

"Biasanya saya bisa bawa sepuluh orang penumpang. Sekarang dibatasi cuma lima orang. Di dalam terminal sepi penumpang, terus jumlahnya dibatasi, dua kali merugi kita," kata sopir angkot bernama Rizal saat ditemui di terminal tersebut, Sabtu (11/4/2020).

Menurutnya, semua sopir angkot mengalami kerugian serupa dengan adanya pembatasan jumlah penumpang. Yang parah, pria yang mesti cari uang setoran Rp100 ribu per hari itu pun mengaku sering kali menambal biaya setorannya.

"Untuk bayar setoran saja kita sering nombok, apalagi untuk makan. Kawan-kawan yang lain juga sudah banyak berhenti bawa angkot," tambahnya. 

Lebih lanjut, PSBB yang akan diterapkan di Kota Bogor mulai esok (15/4/2020) juga akan berdampak terhadap lebih dari 3 ribu sopir angkot, berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: