Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Turun Tajam, Kok Harga BBM Belum Turun? Begini Kata Pemerintah...

Harga Minyak Dunia Turun Tajam, Kok Harga BBM Belum Turun? Begini Kata Pemerintah... Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pihaknya masih memantau perkembangan situasi energi di tengah wabah Covid-19 di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Berbagai pihak telah mendorong Pertamina yang merupakan Badan Usaha Milik Negara sektor Migas untuk dapat segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak di pasaran saat ini. Adanya dorongan tersebut diketahui lantaran harga minyak dunia saat ini mengalami penurunan.

Baca Juga: Jelang Puasa, Pertamina Pastikan Stok BBM di Sulawesi Aman

Kementerian ESDM menjelaskan, pada awal bulan Maret 2020 terjadi konflik minyak antara negara OPEC dan non-OPEC sehingga menyebabkan indikasi oversupply yang kemudian memicu turunnya harga minyak dunia yang tajam di awal bulan Maret 2020. Kejadian ini bersamaan dengan adanya pandemik Covid-19 yang mulai merebak sejak awal tahun 2020.

Pada awal bulan April telah terjadi perundingan OPEC+ terkait produksi minyak dunia, kaitannya dengan pandemi Covid-19 yang telah bersepakat untuk memotong produksi minyak dunia sebesar 9,7 juta barel per hari pada bulan Mei dan Juni 2020 dan tidak menutup kemungkinan bisa diperpanjang.

Namun demikian, hasil perundingan tersebut masih belum memberi efek perubahan harga minyak karena demand yang menurun akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak negara menerapkan kebijakan lockdown serta adanya dampak dari melemahnya perekonomian global. Pemerintah terus mencermati perkembangan global tersebut sekaligus mempertimbangkan kondisi energi di dalam negeri.

"Terkait harga BBM, saat ini Pemerintah masih mencermati dan mengevaluasi terkait perkembangan harga minyak, termasuk rencana pemotongan produksi minyak OPEC+ mulai bulan depan," jelas Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Senin (20/4/2020).

Kementerian ESDM melalui Agung kembali melanjutkan, pertimbangan lain yang dicermati adalah bahwa kurs rupiah juga melemah dan konsumsi BBM jauh menurun, bahkan di beberapa kota seperti Jakarta mengalami penurunan hingga 50%.

"Pemerintah memonitor perkembangan ini yang sebelumnya telah 2 kali dilakukan penurunan harga BBM JBU (pertamax cs) pada awal tahun 2020. Saat ini, harga BBM Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah di Asia Tenggara dan beberapa negara di dunia lainnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: