Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenyataannya Rezim Jokowi di bawah Komando Opung Luhut Jadi Antek China, Pakar yang Bilang

Kenyataannya Rezim Jokowi di bawah Komando Opung Luhut Jadi Antek China, Pakar yang Bilang Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal

"Anak-anak angkat pun berasal dari golongan Protestan dan Katolik. Tak salah kalau ia menuduh para buzzer itu norak," katanya.

Dia mengatakan yang RR tuding itu bukan etnis Tionghoa, tapi negara China yang dipimpin Presiden Xi Jinping. Lagi pula, sebutan China bagi WNI keturunan di negeri ini telah dihapus secara resmi pada era SBY untuk digantikan dengan sebutan Tionghoa atas permintaan warga keturunan China di negeri ini.

"Tiap kali orang Indonesia menyebut kata China, maka yang dimaksud adalah negara RRC," katanya.

Pernyataan Rizal Ramli itu harus diletakkan pada konteks acara itu. Sikap kebangsaannya terlihat ketika ia membandingkan Indonesia dengan Vietnam, Meksiko, dan India. Ia mengutip analisis banyak pihak internasional bahwa ketiga negara itu akan menjadi superpower dalam sepuluh tahun ke depan.

Baca Juga: Kelakuan Stafsus Jokowi sampai ke Telinga Rizal Ramli: Payah Abis, Belajar dari Siapa Ya?

"Ketiga negara ini memang kental nasionalismenya, yang seluruh kebijakannya berorientasi ke dalam, yakni demi kepentingan negeri sendiri," kata Smith Alhadar.

Menurut analisis tersebut yang sejalan dengan pandangan RR bahwa Indonesia bisa menyodok ke urutan keempat kalau rezim Jokowi mengikuti langkah mereka. Yaitu, mereorientasi politik luar negeri yang tidak lagi pro-China dan melepaskan diri dari jerat ketergantungan pada negeri tirai bambu itu, serta pemimpin negara dikelilingi ekonom-ekonom hebat.

"Tuduhan ini tampaknya disengaja, sebagaimana kebiasaan buzzer menjungkirbalikkan logika, untuk membunuh karakter orang-orang yang kritis terhadap rezim," kata Smith.

Bagaimanapun, tambahnya, tuduhan serampangan para buzzer ini tidak muncul dari ruang hampa. Malah menunjukkan sensitivitas buzzer terhadap situasi krisis saat ini. Situasi yang mengancam eksistensi rezim akibat porak-porandanya ekonomi negara dihantam Covid-19.

"Dalam rangka menjaga kelangsungan hidup rezim inilah yang membuat mereka menyerang secara membabi buta siapa pun yang mencolek rezim," tutur Smith.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: