Laba bersih PT Astra International Tbk (ASII) selama kuartal pertama turun 8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total laba bersih ASII selama tiga bulan tahun ini sebesar Rp4,8 triliun.
Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto, mengatakan bahwa penurunan laba bersih disebabkan anjloknya kontribusi bisnis dari sektor usaha alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
Baca Juga: Bisnis Otomotif hingga Pembiayaan Macet, Laba Grup Tunas Ridean Amblas 22% Jadi Rp125 Miliar
"Penurunan tersebut lebih besar dari peningkatan kontribusi dari divisi agribisnis dan divisi infrastruktur dan logistik," kata Prijono di Jakarta, Senin (27/4/2020). Di sisi lain, menurut Prijono, pendapatan bersih Astra juga turun 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dia mengatakan, penurunan itu dipicu kondisi makroekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19 yang diiriingi dengan diterapkannya tindakan-tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi tersebut. Kondisi tersebut membuat situasi yang dihadapi makin sulit dan memberikan dampak yang makin besar terhadap kinerja Grup Astra.
"Walaupun kinerja bisnis otomotif dan jasa keuangan Grup Astra solid, kinerja keseluruhan menurun pada kuartal pertama tahun ini, terutama disebabkan turunnya harga batu bara dan melemahnya kepercayaan konsumen," tambahnya.
Sementara itu, nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2020 tercatat sebesar Rp3.818, 5% lebih tinggi dibandingkan posisi 31 Desember 2019. Utang bersih, di luar anak perusahaan segmen jasa keuangan Grup Astra, menurun dari Rp22,2 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp21,8 triliun pada 31 Maret 2020.
Anak perusahaan segmen jasa keuangan Grup Astra mencatat utang bersih sebesar Rp50,6 triliun pada 31 Maret 2020, dibandingkan dengan Rp45,8 triliun pada akhir tahun 2019.
"Di setiap bisnis Grup Astra, tingkat utang dan posisi likuiditas dipantau dengan cermat dan langkah-langkah tengah dilaksanakan untuk mengurangi risiko operasional dan keuangan. Berbagai tindakan juga tengah dilakukan untuk mengelola biaya dan menjaga kas, termasuk mengurangi belanja modal dan mengelola modal kerja," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: