Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengajak masyarakat untuk tidak larut dalam isu teori konspirasi soal pandemi virus corona atau COVID-19 yang justru kontraproduktif terhadap penanganan penularan virus corona jenis baru SARS-CoV-2 itu.
"Saat ini kita larut pada berbagai macam teori konspirasi yang cenderung negatif untuk menyikapinya, daripada merespons dengan sikap konstruktif," katanya, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: Muhammadiyah Minta Umat Jangan Termakan Teori Konspirasi Virus Corona
Baca Juga: Gawat! Versi Rocky Gerung: Corona Baru Berhenti di Tahun...
Menurut dia, teori konspirasi tersebut disikapi masyarakat, khususnya umat Islam, secara proporsional sehingga tidak menghabiskan energi dan kontraproduktif.
Lebih lanjut, ia mengatakan dalam perintah agama Islam yang tertuang dalam Al Quran, mengedepankan pentingnya umat untuk mencari solusi terhadap persoalan, salah satunya dengan riset, terhadap fenomena di sekitar. Riset, artinya perlu keilmuan yang cukup dalam usaha mencari solusi.
Terkait itu, lanjutnya, Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dalam memecahkan berbagai persoalan. Ilmu pengetahuan sama pentingnya dengan kajian teologis.
Bahkan, keduanya harus dihadirkan dalam satu tarikan napas yang tidak dapat dipisahkan. Dia juga mengatakan ajaran Islam sangat menekankan pentingnya ilmu dan meningkatkan kualitas literasi yang mencerahkan umat sehingga tidak mudah termakan isu-isu yang kontraproduktif dalam menangani COVID-19.
"Ada fenomena beragama cenderung dimaknai sebagai ritual daripada kajian intelektual. Kalau kita baca ayat-ayat Al Quran, dua persen berbicara mengenai ilmu. Wahyu yang turun pertama itu ilmu, perintah membaca," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: