Jadi Kopi Paling Bergengsi, Sosok di Balik Suksesnya Starbucks Ternyata Dulu Hanya Anak Miskin
Dulu Starbucks yang ia kenal hanyalah kedai kopi kecil yang didirikan oleh Jerry Baldwin, Zev Siegl dan Gordon Bowker. Merasa terkesan dengan perkembangan perusahaan itu, Howard akhirnya menelpon sang pimpinan dan meminta untuk bekerja di sana.
Howard pun akhirnya diterima sebagai marketing. Dan setelah satu tahun bekerja, Howard dikirim ke Italia untuk belajar cara membuat resep kopi Italia. Di Italia, pikiran Howard semakin terbuka.
Di sana Howard melihat begitu banyak kafe di pinggir jalan yang menyajikan kopi. Para pengunjungnya pun betah duduk berjam-jam hanya meminum secangkir kopi.
Howard pun berpikir bahwa konsep Starbucks harus berubah. Menurut Howard, Starbucks tak boleh hanya sekedar menjual kopi, tapi harus menjadi kafe yang nyaman agar pengunjungnya betah berada di sana.
Sekembalinya dari Italia, Howard pun mengajukan idenya ke pimpinan Starbucks. Namun sayang, ide yang dimilikinya ditolak. Akhirnya Howard keluar dan mencoba membuat kafe sendiri karena merasa tak lagi sejalan dengan perusahaan.
Dengan modal USD 1,7 juta saat itu, Howard pun mendirikan kedai kopinya sendiri dengan nama Il Giornale di Seattle. Kedai kopinya tersebut menggunakan konsep kedai kopi di Italia.
Berjuang dengan meminta bantuan kepada 242 orang, dan sebanyak 217 orang di antaranya menolaknya mentah-mentah, Howard pun sukses membawa Il Giornale di hati masyarakat. Il Giornale pun berkembang pesat melebihi kedai kopi starbucks yang lebih dahulu didirikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: