Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Afghanistan Bilang Virus Corona Tak Membahayakan Umat Islam karena...

Afghanistan Bilang Virus Corona Tak Membahayakan Umat Islam karena... Potongan gambar umat Muslim Afghanistan gelar salat berjamaah di tengah pandemi virus corona. | Kredit Foto: Ruptly
Warta Ekonomi, Kabul -

Ribuan Muslim di Afghanistan melakukan salat berjamaah publik selama Ramadan, mengabaikan tindakan keamanan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pemuka agama ribuan Muslim tersebut sebelumnya telah mengatakan bahwa kematian karena virus corona akan menjadi suatu bentuk martir atau mati syahid.

Sekelompok besar pengikut pendeta Salafi garis keras, Mujib Rahman Ansari telah berkumpul untuk doa bersama terbuka di dekat situs ziarah Gazer Gah Sharif di Herat, kota terbesar ketiga Afghanistan.

Para jamaah duduk dalam barisan yang rapat, berdekatan satu sama lain, mengabaikan aturan jarak sosial terkait penyebaran virus corona, dan tidak mengenakan masker atau alat pelindung lainnya.

“Kami tidak peduli dengan virus corona. Kami percaya Tuhan menciptakan virus corona. Saya pikir itu hanya ciptaan Tuhan, sama seperti kita. Adalah kehendak Tuhan untuk menciptakan virus semacam itu," kata salah satu peserta kantor video Ruptly.

Ansari sebelumnya mengatakan kepada para pengikutnya bahwa kematian dari Covid-19 akan dianggap sebagai martir.

Banyak ulama Muslim telah mendesak jamaah untuk berdoa di rumah selama bulan dan untuk melanjutkan penjagaan jarak sosial selama pandemi.

Sementara itu, sejumlah negara, termasuk Iran, telah membatalkan shalat Jumat di kota-kota besar untuk menghindari penyebaran penyakit tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: