Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

12 Perubahan yang Sangat Mungkin Terjadi pada Manusia Pasca-pandemi Corona

12 Perubahan yang Sangat Mungkin Terjadi pada Manusia Pasca-pandemi Corona Anggota keamanan memakai masker menyebrangi jalan di Financial Street di pusat Beijing, China, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus korona baru, Senin (3/2/2020). Foto diambil tanggal 3 Februari 2020. | Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi global virus corona telah menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan manusia. Para pakar mengatakan akan diperlukan waktu yang lama untuk kembali ke kehidupan normal seperti di awal tahun ini.

Seperti apa perjuangan yang harus kita lalui dan apa yang tidak akan berubah?

Dua belas wartawan BBC memaparkan pandangan mereka.

1. Kita semakin bergantung pada teknologi

Wartawan Teknologi BBC, Zoe Kleinman melihat masyarakat akan semakin bergantung pada teknologi setelah pandemi virus corona berkurang. Mulai dari Zoom sampai ke WhatsApp group, platfrom digital menjadi satu-satunya cara bekerja bagi kebanyakan orang, selain untuk berolah raga, mendapatkan pendidikan dan menikmati hiburan.

 

Batasan antara rumah dan pekerjaan akan semakin kabur.

Dia mengatakan bahwa kita perlu semakin berhati-hati saat memilih medium dan pesan apa yang akan disampaikan. Video conference menjadi hal yang umum.

2. Apa kita akan berhenti membeli pakaian?

Menurut wartawan bisnis Emma Simpson akan terjadi lonjakan penjualan setelah karantina wilayah untuk membendung Covid-19 berakhir karena toko-toko akan menurunkan harga.

Tetapi ini kemungkinan hanya akan berlangsung sementara waktu jika banyak orang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Keberlangsungan dunia fashion akan sangat bergantung pada orang-orang yang memang memiliki sisa uang untuk dibelanjakan.

3. Apakah jam sibuk akan hilang?

Editor Bisnis BBC, Simon Jack mengatakan berbagai langkah darurat yang terpaksa dilakukan sejumlah perusahaan akan membentuk cara berpikir masa depan.

“Apakah kita tetap memerlukan kantor besar di pusat kota, di mana para staf bergantung pada sarana perhubungan yang sesak?"

Kerja di rumah diperkirakan dapat menghilangkan jam-jam sibuk.

Pegawai akan meminta lebih banyak fleksibilitas, fasilitas dan keamanan kerja.

Perusahaan akan mulai menyimpan dana kontan agar dapat menghadapi krisis di masa depan.

Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Uni Eropa akan didesak untuk meningkatkan kegiatannya.

4. Tiket pesawat akan lebih mahal

Wartawan transportasi Tom Burridge mengatakan bahwa sebagian maskapai penerbangan kemungkinan tidak akan dapat bertahan karena pandemi global virus corona.

Pandemi juga akan membuat bisnis dan orang-orang memiliki lebih sedikit uang untuk membeli tiket pesawat.

Pasar penerbangan yang lebih kecil berarti akan menyebabkan terjadinya peningkatan harga tiket. Kursi di bagian tengah pesawat direncanakan akan dikosongkan demi keselamatan.

Jumlah orang yang menggunakan kereta dan kereta bawah diperkirakan akan lebih rendah.

Akan semakin banyak warga yang bersepeda dan mengendarai motor listrik.

5. Belajar online

Branwen Jeffrys, editor pendidikan BBC mengatakan lebih dari 90% anak-anak tidak belajar di ruang kelas setelah wabah virus corona berakhir dan pengajaran di internet akan semakin meningkat.

Sebagian remaja miskin Inggris akan dipinjamkan laptop oleh kementerian pendidikan. Tetapi jalan keluar jangka panjang untuk mengatasi ini perlu segera ditemukan.

China daratan dan negara-negara lain akan mengurangi jumlah warganya yang berkuliah di Inggris.

Warga Inggris sendiri akan menunda atau membatalkan pendidikan universitas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: