Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Suap Bupati Konawe Demi Muluskan 500 TKA China? Faktanya. . .

Luhut Suap Bupati Konawe Demi Muluskan 500 TKA China? Faktanya. . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Berikut pernyataan lengkap Bupati Kery dalam video di tvOne:

"Karena perlu kita ketahui, negara kita juga perlu ekonomi. Sebab, kalau kita terlalu keras dalam hal ini, bagaimana kita mau punya kehidupan? Sebab, kita juga masih mengharap pendapatan, pendapatan daerah atau apa. Ya mudah-mudahan Corona ini cepat selesai. Kita juga harapkan perusahaan ini juga memperhatikan masyarakat Konawe. Jangan kecamatan saja. Saya sudah menyurat sampai ke China soal bantuan. Tapi, sampai sekarang, enggak ada bantuan dari perusahaan itu. Bagaimana? (Padahal) kapalnya sudah pulang ke China. Menko Maritim katakan, 'Sudah Ker, apa yang kau minta kita siapkan.' Tapi kenyataannya juga sampai sekarang belum ada kita terima bantuan. Bagaimana kita ini?"

Lebih lanjut, Pelaksana tugas Dirjen Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Aris Wahyudi, menyatakan adanya penundaan kedatangan 500 TKA China. Para TKA seharusnya tiba pada 22 April lalu. Tapi baik Gubernur, DPRD, hingga masyarakat Sulawesi Tenggara menolak.

"Konon, konsekuensinya operasional perusahaan dapat terganggu dan berisiko perumahan tenaga kerja lokal," ujar Aris.

Ia mengakui Kementerian Tenaga Kerja sudah menyetujui Rencana Penggunaan TKA (RPTKA) China yang diajukan dua perusahaan, yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel.

Aris menjelaskan alasan diterimanya pengajuan TKA China setelah mempertimbangkan legalitas dan kepentingannya. Ia juga meminta kedua perusahaan itu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah Sulawesi Tenggara untuk mitigasi dan penerapan protokol Covid-19 karena harus tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan dan warga masyarakat.

"Sehingga kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga kerja lokal dapat dihindarkan," kata Aris Wahyudi dalam surat.

Berdasarkan penjelasan di atas, klaim artikel Luhut menyuap Bupati Konawe tak benar. Konten ini masuk kategori konten yang menyesatkan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: