Krakatau Steel Bukukan Keuntungan, Deddy: Inefisiensi Masalah Terbesar BUMN
Deddy berharap agar Kementerian BUMN menerapkan model efisiensi Krakatau Steel ini di berbagai BUMN lain. Masalah semua BUMN itu hampir sama, inefisiensi bisnis yang akut dan fokus serta strategi bisnis yang tidak jelas.
“Saya yakin Pak Erick Tohir sebagai Menteri BUMN memahami dan sudah mulai mengerjakan ini,” kata Deddy.
“Saya berharap beliau memimpin restrukturisasi bisnis besar-besaran di BUMN seperti Pertamina, PLN, Telkom, BUMN Karya dan Himbara secara profesional, market base dan bukan dengan PMN,” sambungnya lagi.
Dengan demikian, kata Deddy, PMN dapat difokuskan pada BUMN pangan seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), Garam (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), dan PT Pertani (Persero).
“Selain cluster pangan, Kementerian BUMN harus memberikan perhatian kepada cluster industri strategis. Ini penting untuk mengurangi impor di bidang-bidang strategis dan berpengaruh terhadap ketahanan nasional,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat