Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng ACIAR, BPPSDM Berbagi Pengalaman Penyediaan Stok Pangan saat Pandemi

Gandeng ACIAR, BPPSDM Berbagi Pengalaman Penyediaan Stok Pangan saat Pandemi Kredit Foto: Kementan

Sementara Peter Horne dari ACIAR menyampaikan hasil asesmen terkait ketahanan sistem pangan dalam konteks Covid-19. Dari asesmen tersebut, diperoleh hasil bahwa Covid-19 telah mengekspos kekuatan dan kelemahan dari sistem pangan global, baik sebelum dan sesudah Covid-19.

Asesmen dilakukan dalam tiga langkah. Pertama, rapid assessment diselesaikan tanggal 20 Mei 2020. Kedua, asesmen terintegrasi dengan negara lain (berbagi pengalaman), serta ketiga dengan asesmen mendalam terkait hal-hal yang rawan terkena dampak Covid-19.

Pada langkah pertama telah teridentifikasi setidaknya 10 area signifikan yang terdampak Covid-19. Beberapa di antaranya perpindahan orang berskala besar seperti mudik dari kota ke desa, pembatasan bepergian bagi orang, yang semuanya memberikan ancaman bagi sistem pangan yang sudah ada. Hasil asesmen tersebut memberikan gambaran bagaimana sebaiknya pendekatan kebijakan yang dapat dilakukan oleh setiap negara dalam menghadapi Covid-19.

Peter Horne menjelaskan, dari kebijakan yang diterapkan, Australia masih dapat melakukan ekspor pangan dan menyediakan stok pangan berkecukupan untuk masyarakatnya.

Dalam kesempatan tersebut, tiga Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), yaitu Bogor, Yogyakarta-Magelan, dan Malang berkesempatan membagikan pengalaman mengenai langkah-langkah yang telah diambil dari akademisi vokasi selama pandemi berlangsung. Seperti misalnya penerapan Learning From Home (LFH), upaya diversifikasi pangan untuk menjaga ketahanan tubuh menghadapi pandemi Covid-19, pendampingan mahasiswa di wilayah sekitar tempat tinggal mereka untuk membantu petani meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian mereka.

Kemudian melakukan kerja sama dengan instansi terkait dalam mengembangkan aktivitas pertanian, khususnya bagi pemuda tani, kelompok wanita tani, dan petani tradisional dalam mengembangkan usahanya.

Webinar ini kurang lebih dihadiri oleh 300 peserta dan disaksikan lebih dari 2.400 pemirsa melalui siaran langsung atau live streaming dari media sosial. Melalui webinar, ini diharapkan terinformasikan strategi yang akan diambil setelah mengetahui lesson learn dari Australia maupun Indonesia dan negara lainnya sehingga upaya penanganan dampak Covid-19 akan semakin optimal. (KOD/VTR-Pusdiktan)

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: