Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Talak Cerai Aramco, Pertamina Ngarep Kurangi Impor BBM

Talak Cerai Aramco, Pertamina Ngarep Kurangi Impor BBM Kredit Foto: Nytimes.com

Bukan hanya itu, kompleksitasnya akan ditingkatkan, jadi jauh lebih modern. Nelson Complexity Index yang sekarang 4 bakal menjadi 9,4.

"Dengan kenaikan kapasitas dan kompleksitas, produksi bensin (gasoline) kilang Cilacap akan bertambah 80 ribu bph, produksi solar meningkat 60 ribu bph, dan avtur bertambah 40 ribu bph," ungkapnya.

Ia mengakui, membangun kilang merupakan keharusan bagi negara dalam rangka menjaga ketahanan energi dalam negeri. Selama ini, kilang-kilang yang dimiliki perseroan umurnya sudah tua dan menggunakan teknologi lama.

Baca Juga: 2026 Tanpa Impor, Proyek Kilang Cilacap Jalan Terus Meski Covid-19

Karenanya, perlu dilakukan upgrading kilang agar dapat memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kualitas dari setiap produk yang dihasilkan.

"Semula kapasitas terpasang total 1 juta barel, tapi optimalnya hanya 850 ribu barel. Dan hanya mampu menghasilkan produk BBM sebanyak 680 ribu barel. Artinya, pada saat itu harus impor setengahnya. Sementara konsumsi BBM nasional 1,3-1,4 juta barel. Hampir 40 persennya harus impor," bebernya.

Melihat tingginya ketergantungan impor selama beberapa tahun terakhir, sambung dia, makanya perlu meningkatkan kapasitas kilang. Ada lima kilang besar yang menjadi prioritas perusahaan. Yakni di Balikpapan, Balongan, Dumai, Cilacap dan Plaju, Sumatera.

"Kilang kita usianya ada yang 30 tahun, 50 tahun. Makanya, daya saing kilang kita rendah, profit pun rendah. Karena teknologi kilangnya nggak bisa bersaing dengan negara lain," akunya.

Ia berharap, dengan dilalukannya upgrading kilang-kilang itu, dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Sekaligus memenuhi aturan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2017, yang mewajibkan Pertamina agar hasil BBM-nya setara dengan Euro 4. "Ini concern kita untuk ubah kualitas kilang kita tidak lagi di Euro 2, tapi menjadi euro 4 bahkan 5," tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: