Quaker Oats Buat Pengakuan Dosa Soal Rasisme pada Logo Produknya

Perusahaan Quaker Oats asal Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan akan mengganti nama lini sirup dan makanan Aunt Jemima miliknya. Mereka mengakui merek itu didasarkan pada stereotip rasial.

Dilansir dari CNN International di Jakarta, Kamis (18/6/2020) selama lebih dari 130 tahun, logo merek tersebut menampilkan seorang wanita kulit hitam yang dinamai sesuai karakter dari pertunjukan penyanyi di tahun 1800-an untuk mengejek orang Afrika-Amerika.

Baca Juga: Kasus Rasisme Memanas di AS, Film Tahun 1939 Ini Malah Terkena Imbasnya

Quaker mengakui pembaruan branding masa lalu untuk mengatasi masalah ini tidak cukup. Kritik terhadap merek mereka pun telah diperbarui tengah perdebatan nasional tentang rasisme yang dipicu oleh kematian George Floyd.

Kristin Kroepfl, kepala pemasaran Quaker Foods Amerika Utara, mengatakan perusahaan itu bekerja untuk membuat kemajuan menuju kesetaraan ras.

"Kita juga harus memperhatikan portofolio merek kita dan memastikan mereka mencerminkan nilai-nilai kita dan memenuhi harapan konsumen kita," ujar Kroepfl.

Mereka pun akan menghapus gambar dan mengubah nama Aunt Jemima. Tak hanya itu, Aunt Jemima akan menyumbang setidaknya USD5 juta selama lima tahun ke depan untuk mendukung komunitas Afrika-Amerika.

Pencitraan pada sirup, campuran, dan produk makanan Aunt Jemima menampilkan citra seorang perempuan kulit hitam yang sering dikaitkan dengan stereotip perbudakan.

Logo Aunt Jemima didirikan pada tahun 1889 yang didasarkan pada pendongeng, juru masak, dan misionaris Nancy Green. Untuk diketahui, Nancy Green dilahirkan sebagai budak di Kentucky pada tahun 1834, menurut database non-profit African American Registry.