Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, Pemerintahan Trump Bakal Siapkan Pengumuman Besar untuk Aneksasi Israel

Awas, Pemerintahan Trump Bakal Siapkan Pengumuman Besar untuk Aneksasi Israel Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyentuh layar telepon miliknya pada saat perkiraan tweet dirilis dari akun Twitter miliknya, selama diskusi mengenai pembukaan kembali usana kecil di State Dining Room, Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (18/6/2020). | Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan membuat "pengumuman besar" terkait rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat atau aneksasi Palestina. Kabar itu disampaikan oleh Penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyerahkan keputusan aneksasi permukiman di Tepi Barat kepada Israel.

Baca Juga: Mantap Nih! Indonesia Jadi Pelopor Dialog Pembahasan Tolak Aneksasi Israel

"Ada percakapan yang sedang berlangsung, jelas, presiden akan memiliki pengumuman. Dia sudah membicarakan hal ini di masa lalu dan saya akan menyerahkannya untuk memberi anda pengumuman besar. Sangat senang pembicaraan itu berlanjut," ujar Conway dikutip dari Haaretz, Kamis (25/6/2020).

Conway mengatakan hal itu usai para pembantu senior Trump bertemu di hari kedua untuk membahas apakah akan memberi Netanyahu lampu hijau untuk aneksasi. Meskipun aneksasi tersebut mendapat kecaman dari Palestina, sekutu Arab AS dan pemerintah asing lainnya.

Bahkan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres meminta dengan tegas agar Israel tidak melanjutkan rencana aneksasi wilayah Palestina. Tindakan Israel tersebut dinilai akan mengancam prospek perdamaian dengan Palestina.

Di bawah proposal perdamaian versi Trump dan ditanggapi dengan skeptisisme yang meluas, AS akan mengakui permukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina. Meski proposal itu menciptakan negara Palestina, tapi memberlakukan persyaratan yang ketat. Para pemimpin Palestina telah menolak inisiatif tersebut.

Perdana Menteri Israel Netanyahu berencana meluncurkan proyek memperluas wilayah permukiman dan Lembah Jordan. Israel berharap mendapatkan persetujuan AS. Padahal sebagian besar negara memandang permukiman Israel adalah ilegal, dan Palestina telah menyuarakan kemarahan terhadap aneksasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: