Presiden Joko Widodo meyampaikan peringatan reshuffle kabinet terhadap jajaran menteri di kabinetnya jika tak punya gebrakan di tengah pandemi Corona (Covid-19). Publik pun menangkap sinyal keras dari Jokowi selaku kepala negara.
Pengamat politik Yunarto Wijaya menganalisis omongan Jokowi soal ancaman reshuffle. Ia menilai Jokowi jarang kasih kode keras seperti dengan video arahan dalam siang kabinet.
"Jarang-jarang loh Jkw kasih kodenya se-eksplisit dan sekeras ini," tulis Yunarto di akun Twitternya, @yunartowijaya yang dikutip pada Senin (29/6/2020).
Baca Juga: MPR & KPU Sepakat Jokowi Lanjut hingga 2027?
Menurut Yunarto, kejadian resfuffle bisa terjadi sebelum agenda pidato kenegaraan Jokowi pada 16 Agustus 2020. Momen setiap 16 Agustus biasanya Jokowi menyampaikan pidato APBN 2020 yang bertepatan dengan sidang tahunan MPR,DPR, dan DPD.
"Bisa-bisa sebelum pidato 16 agustus ini kejadian," kata Yunarto.
Sebelumnya, Jokowi dalam video arahan yang diunggah Sekretaris Presiden menyampaikan ultimatum akan melakukan reshuffle kabinet jika memang dibutuhkan. Kata dia, situasi saat ini seharusnya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary.
Dia menyebut bukan hanya langkah politik tapi bisa saja dengan langkah pemerintahan. Upaya ini demi untuk 267 juta takyat Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: