Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Mati Suri, Dyandra Yakin Industri MICE Bisa Bangkit

Sempat Mati Suri, Dyandra Yakin Industri MICE Bisa Bangkit Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki pertengahan tahun 2020 ini, Indonesia masih dihadapkan dengan pandemi covid-19 dan semenjak dinyatakannya pandemi, ribuan event terpaksa dibatalkan demi mematuhi protokol kesehatan Pemerintah Indonesia, agar penyebaran covid-19 tidak semakin meluas. Pandemi covid-19 dapat dipastikan memberikan perubahan perilaku masyarakat yang akan lebih fokus dalam memperhatikan faktor-faktor terkait kesehatan, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan.

Seiring dengan upaya Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus covid-19, berbagai industri pun harus beradaptasi dan bersiap menuju new normal atau tatanan baru. Tidak terkecuali bagi industri MICE yang sebelumnya mati suri. Dalam penyelenggaraan event kedepannya dapat memadukan antara event secara online dan offline.

Dalam rangka menyiapkan The New Normal pasca pandemi covid-19, PT Dyandra Media International Tbk (Dyandra), perusahaan induk (holding) dengan kode saham DYAN yang membawahi 26 perusahaan dan bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE).

Baca Juga: Tutup Layanan hingga PHK, Go-Jek Masih Kuat Nafas dari Bisnis Ini

Direktur Utama PT Dyandra Media International Tbk, Adrian S. Herlambang, mengatakan bahwa perseroan masih optimis dengan prospek bisnis MICE di tahun 2020, walaupun perkembangan virus covid-19 cukup memberikan dampak yang signifikan.

“Dalam kondisi saat ini, Perusahaan tetap mengejar revenue dan operasional Perusahaan dijalankan secara lean untuk mengantisipasi operating profit yang diperkirakan menurun,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Di sisi lain, Pemerintah akan mengoptimalkan industri MICE sebagai salah satu unggulan penopang target kunjungan wisatawan mancanegara lima tahun mendatang. Dengan demikian prospek usaha di tahun mendatang diharapkan semakin membaik.

Sementara itu, anak usaha perseroan yakni, Dyandra Promosindo akan mengadakan proyek kolaborasi terbesar di akhir tahun 2020. Proyek ini merupakan all in one event yang dikemas dengan nama Dyandra New Adventure (DNA) yang menghadirkan empat pameran sekaligus yaitu CREATE by IFEX, IIMS Motobike Show, Property Weekend Fiesta dan Synchronize Festival yang akan diselenggarakan pada 2-4 Oktober 2020 di JIExpo.

Direktur PT Dyandra Media International Tbk yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Dyandra Promosindo, Hendra Noor Salehmengatakan bahwa proyek kolaborasi tersebut diyakini sebagai solusi baru di era new normal ketika masyarakat akan lebih selektif dan efektif saat menghadiri sebuah event.

"Dengan penggabungan beberapa industri yaitu furnitur, otomotif, properti dan musik, harapannya adalah agar kolaborasi 4 event dapat menciptakan cross audience dan dalam kemasan hybrid ini bisa menjadi langkah pioneer untuk membantu program promosi dan penjualan industri yang tentunya sedang merosot akibat dampak pandemi covid-19," terangnya. 

Baca Juga: Covid-19 Kesempatan Emas, Bio Farma Siapkan Ancang-ancang Bisnis

Pandemi covid-19 menjadi sebuah peluang dan tantangan baru bagi Perusahaan. Keadaan ini tentu saja membuat percepatan era revolusi industri 4.0, dimana revolusi industri 4.0 merupakan era teknologi digital. Teknologi informasi menjadi pusat semua aktivitas masyarakat. Hal ini tentu saja membuat DYAN sebagai industri MICE yang siap dalam memperkuat layanan digital dalam sebagian besar aktivitas operasionalnya.

Situasi saat pandemi covid-19 juga akan dimanfaatkan secara baik oleh salah satu anak Perusahaan DYAN, yaitu Samudra Dyan Praga (SDP) dalam proyek pengadaan Rumah Sakit Darurat covid-19 di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.

Dalam proyek tersebut, SDP membangun ruang perawatan menggunakan tenda berjenis Roders seluas 640 m2 dengan kapasitas sebanyak 50 tempat tidur medis. Selain itu, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19 di dunia, penyelenggaraan World Dubai Expo ditunda menjadi 1 Oktober 2021 – 30 Maret 2022.

Adapun, PT Graha Multi Utama, sub-holding dari PT Dyandra Media International, Tbk yang mengoperasikan bisnis hotel juga secara bertahap sudah mulai membuka Hotel Amaris Bandara dan Amaris Pekanbaru sejak 4 Juni 2020 lalu dan Hotel Amaris Panglima Polim 2 yang sudah mulai beroperasi sejak 15 Juni 2020. Sedangkan untuk Hotel Santika Siligita (Bali) dan Amaris Pratama (Bali) rencananya akan mulai beroperasi di bulan Agustus 2020. Tentunya Perusahaan terus memantau penerapan protokol kesehatan baru guna melindungi tamu hotel tanpa mengurangi kualitas layanan hotel. Sehingga para tamu hotel akan tetap merasa nyaman dan aman ketika menginap di hotel.

Untuk bisnis ruang konvensi & pameran yang dilakukan melalui PT Nusa Dua Indonesia (NDI) yang berlokasi di Bali dan Surabaya yaitu, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang dilengkapi dengan hotel bintang lima, Bali Nusa Dua Hotel (BNDH), dan Dyandra Convention Center Surabaya (DCCS), mendukung penuh peraturan Pemerintah Pusat maupun Daerah dan akan mulai beroperasi secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bali sebagai destinasi wisata yang terkenal dengankeindahan alam dan budayanya menjadidaya tarik utama dalam mendatangkan wisatawan mancanegara dan nusantara.

Sektor pariwisata sangat terpuruk dengan adanya pandemic covid-19 dan upaya pemulihan dilakukan pemerintah dengan mempersiapkan panduan protokol kesehatan new normaldan tatanankehidupan perekonomianmasyarakat pasca pandemi covid-19. Pemerintah provinsi berencana membuka Bali untuk pasar domestik pada bulan Agustus dan apabila laju penambahan kasus covid-19 menurun, Bali siap dibuka untuk wisatawan mancanegara pada bulan September 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: