Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bocoran Istana, Gak Akan Ada Lagi OJK...

Bocoran Istana, Gak Akan Ada Lagi OJK... Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). Menjelang peralihan Sistem Informasi Debitur (SID) atau yang dikenal sebagai BI Checking dari Bank Indonesia ke OJK pada tahun 2018, Bank Indonesia bersama OJK terus melakukan pengembangan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang akan menggantikan SID, agar dapat secara optimal mendukung kebutuhan industri yang semakin kompleks serta mendukung tugas OJK, BI maupun tugas lembaga terkait lainnya dengan optimal. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membubarkan lembaga negara guna mengurangi beban anggaran di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko mengatakan rencana Presiden Jokowi terkait pembubaran 18 lembaga dalam waktu dekat ada kaitannya dengan penggabungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Istana Pastikan OJK Tak Dibubarkan Jokowi

Baca Juga: Soal Wacana Pembubaran OJK, Gerindra: Yang Harus Dibasmi Tikusnya

"Pada dasarnya mungkin semua akan mengkalkulasi bahwa pernyataan presiden itu ada kaitannya dengan penggabungan OJK dengan BI," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Lanjutnya, ia menjelaskan rencana pembubaran lembaga negara masih digodok oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Namun, sambungnya, ia menjelaskan bahwa lembaga negara yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah (PP), keputusan presiden (Kepres), dan atau peraturan presiden (Perpres), belum masuk daftar kajian untuk dibubarkan.

"Kalau (lembaga) yang di bawah undang-undang belum kesentuh. Itu pasti area bermainnya bukan di pemerintahan," katanya. 

Karena itu, ia memastikan rencana pembubaran lembaga negara  masih dikaji dengan baik dan disesuaikan dengan peran dan fungsinya.

"Menurut kami pemerintah berpandangan bahwa saat ini kita masing-masing fokus pada tugas pokok sesuai yang ada dalam perundang-undangan. Saling bersinergi. Tidak ada lagi ego sektoral," tukasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: