Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Langkahi AS, China Kebut Produksi Massal Jet Siluman J-20

Demi Langkahi AS, China Kebut Produksi Massal Jet Siluman J-20 Kredit Foto: Wikimedia Commons
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Gebrakan kembali dibuat China, setelah resmi mengumumkan dimulainya produksi massal pesawat siluman tempur generasi terbaru, Chengdu J-20. Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAN), langsung memesan unit jet siluman ini dengan jumlah masif.

Dalam laporan yang dikutip dari Sputnik News, seorang perwira tinggi Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang tak disebut namanya memastikan bahwa produksi massal jet tempur dimulai Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Melirik Manuver China yang Bikin AS Gerah Bukan Main

Menurut perwira itu, pesawat siluman termpur yang akan diproduksi adalah generasi kelima versi terbaru Chengdu J-20B.

"Produksi massal J-20B dimilai pada hari Rabu. Ini akhirnya menjadi jet tempur siluman lengkap, dengan kelincahannya yang memenuhi kriteria," ucap perwira tinggi militer China yang tak disebut namaya.

"Peluncuran J-20B berarti pesawat ini sekatang adalah jet tempur generasi kelima yang resmi," katanya.

Pada akhir 2019 lalu, Chengdu Aerospace Corporation (CAC) sebagai pembuat jet tempur J-20 berhasil memaksimalkan kemampuan jet siluman itu. Sebab seblumnya masih ada sejumlah kelemahan dari versi sebelumnya Chengdu J-20A.

Menurut laporan lainnya yang dikutip dari South China Morning Post (SCMP), ada 50 unit J-20A yang diproduksi pada akhir 2019. Akan tetapi, Angkatan Udara China membutuhkan jumlah unit yang besar, antara 100 hingga 200 unit untuk memenuhi kebutuhannya.

Dengan fitur siluman dan sederet kemampuan lainnya, jet tempur Chengdu J-20B disebut akan menjadi pesaing pesawat tempur siluman lainnya semisal F-22 Raptor milik Amerika Serikat (AS), Sukhoi Su-30 dan Sukhoi Su-57 milik Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: