Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah penduduk miskin di ibu kota bertambah 118,6 ribu orang menjadi 480,86 ribu orang pada Maret 2020. Jumlah tersebut setara dengan 4,53% dari total penduduk di ibu kota atau naik 1,11% dibandingkan kondisi September 2019.
Kepala BPS DKI Jakarta, Buyung Airlangga mengatakan angka kemiskinan ini tertinggi dalam satu dekade terakhir dan bahkan hampir menyamai kondisi Jakarta 20 tahun lalu atau sekitar 4,96%.
"Penambahan penduduk miskin pada periode ini disebabkan karena penurunan daya beli masyarakat yang dipengaruhi oleh kenaikan harga barang jasa dan kehilangan sumber pendapatan," kata Buyung di Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga: Swiss Kepincut 2 Produk Indonesia Ini, Ekspornya Melonjak 284%!
Buyung menambahkan bahwa selama enam bulan terakhir, harga barang dan jasa naik, terutama harga bahan makanan naik 3,58%. Sebaliknya, pengeluaran rumah tangga pada kelompok terendah menurun 40%.
Ia mengatakan tidak hanya terjadi peningkatan angka kemiskinan, tetapi kondisi kemiskinan di ibu kota juga semakin buruk. Hal ini terlihat pada indeks kedalaman kemiskinan naik dari 0,397 (September 2019) menjadi 0,590 (Maret 2020) yang berarti jurang kemiskinan semakin dalam.
Indeks keparahan kemiskinan naik 0,042 poin dari 0,072 menjadi 0,114 yang berarti kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin parah.
"Hal ini menjadikan target Gubernur DKI Jakarta untuk menurunkan kemiskinan sebesar 1% menjadi 2,78% di akhir periode kepemimpinannya semakin sulit tercapai," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: