Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gilak! Ada Lonjakan Serangan Siber, 375 Ancaman Baru per Menit

Gilak! Ada Lonjakan Serangan Siber, 375 Ancaman Baru per Menit Kredit Foto: Kaspersky

Sementara, Christian Beek, Senior Principal Engineer and Lead Scientist McAfee menjelaskan, serangan siber seperti itu sudah tidak dapat lagi disebut hanya sebagai insiden ransomware. Saat para pelaku kejahatan memiliki akses ke jaringan perusahaan dan mencuri data sebelum proses enkripsi, lalu meminta uang tebusan supaya data tidak dibocorkan, itu sudah merupakan kejahatan pembocoran data.

"Dengan menggunakan protokol desktop jarak jauh yang lemah perlindungan atau kredensial yang diperoleh secara ilegal, kami telah mengamati perilaku penjahat siber yang bergerak dengan sangat cepat dalam mempelajari jaringan milik korban dan secara efektif mencuri, serta mengenkripsi data tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Data Tokopedia Bocor di Medsos, Apa Kata Pakar Keamanan Siber?

Adapun aktivitas ancaman di kuartal pertama tahun 2020 sebagai berikut:

Keseluruhan Malware. Pertumbuhan kasus malware baru melambat sebesar 35%, tetapi jumlah total malware meningkat sebanyak 27% selama 4 kuartal terakhir. Kasus malware baru yang menargetkan Mac OS menanjak hingga 51%.

Malware Perangkat Ponsel. Angka pertumbuhan temuan malware ponsel mencapai 71% dengan jumlah total malware ponsel selama 4 kuartal terakhir meningkat mencapai 12%.

Target Regional. Insiden yang terungkap dengan target benua Amerika meningkat sampai 60% dan insiden yang terjadi di kawasan Asia Pasifik menanjak hingga 27%, sedangkan di Eropa mengalami penurunan angka insiden sebesar 7%.

Insiden Keamanan. McAfee Labs menghitung adanya 458 insiden keamanan siber yang telah terungkap ke publik, menunjukkan adanya kenaikan sebesar 41% dibandingkan dengan kuartal keempat. 50% dari semua insiden keamanan yang diungkapkan kepada publik terjadi di kawasan Amerika Utara, diikuti oleh kawasan Eropa sebesar 9%. Hampir 47% dari insiden keamanan yang diungkapkan kepada publik terjadi di negara Amerika Serikat.

Target Industri. Insiden keamanan siber yang menyerang sektor publik meningkat hingga 73%, individu sebesar 59%, pendidikan 33%, dan manufaktur sebesar 44%.

Metode Serangan. Secara keseluruhan, malware menjadi metode penyerangan siber yang paling sering digunakan, diikuti oleh pembajakan akun dan serangan yang telah ditargetkan secara spesifik.

Cryptomining. Malware baru yang berkedok coinmining meningkat sebesar 26% dari kuartal sebelumnya. Kenaikan total kasus malware tersebut mencapai 97% selama 4 kuartal terakhir.

Malware Tanpa File. Malware versi JavaScript berkurang hampir 38%, walaupun angka keseluruhan kasus malware ini melonjak 24% selama 4 kuartal terakhir. Temuan baru kasus Malware PowerShell menunjukan peningkatan yang drastis sebanyak 689% dan total dari kasus malware baru ini mencapai 1,902% selama 4 kuartal terakhir.

IoT (Perangkat Digital). Jumlah kasus malware yang mengincar perangkat digital menanjak hingga 58% dengan total 82% peningkatan selama 4 kuartal terakhir.

Serangan Malware di Indonesia. Berdasarkan data yang dikumpulkan McAfee di laman Covid-19 Threat Dashboard, sejak tanggal 2 Januari sampai dengan 22 Juli ini (hari ini), terdeteksi 2.505 malware yang memanfaatkan isu pandemi Covid-19 menyerang wilayah nusantara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: