Hubungan antara PAN dengan Presiden Jokowi sedang mesra. Kemesraan itu diperlihatkan ketika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan pengurus lainnya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Keintiman yang dipertontonkan itu mengundang tanda tanya. Apakah mungkin PAN akan bergabung ke dalam barisan pendukung pemerintah?
Baca Juga: Biar Jalan Jokowi Mulus: Gak Sreg ke Demokrat, Makanya Pilih PAN!
Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Sosial dan Kajian Ekonomi Politik (Lanskap) Tarli Nugroho melihat peluang PAN untuk bergabung ke pemerintah sangat besar.
"Kalau melihat dari situasi dan kondisi yang ada, peluangnya sangat besar sekali," ungkap Tarli.
Saat ini, dikatakan Tarli, PAN dan Jokowi saling membutuhkan. PAN butuh untuk mendapatkan bagian dari kekuasaan, sedangkan Jokowi butuh dukungan agar di sisa masa jabatan tidak ada yang mengganggu. Jokowi tentu ingin soft landing di akhir kepemimpinan sehingga merangkul semua kekuatan terutama partai politik.
"Jika memungkinkan, Jokowi berharap tidak ada yang oposisi agar jalan di akhir jabatannya mulus," katanya.
Selain karena faktor kepentingan politik, peluang PAN untuk bergabung juga ada faktor kedekatan dengan Muhammadiyah. PAN selama ini dianggap merepresentasikan suara kalangan Muhammadiyah. Jadi, ketika PAN bergabung ke pemerintah maka lengkap sudah dua ormas terbesar di Indonesia memberikan dukungan ke pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo