Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Curhat Orang Indonesia yang Berhaji saat Pandemi Corona

Begini Curhat Orang Indonesia yang Berhaji saat Pandemi Corona Kredit Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah seorang dari dua warga negara Indonesia yang terpilih untuk bisa mengikuti ibadah haji tahun ini, di antara banyak pendaftar melalui online menyebut pengalamannya sebagai 'berkah dan panggilan Allah'.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, Arab Saudi melarang jemaah haji internasional di tengah pandemi COVID-19, dengan jumlah yang ikut tahun ini dibatasi hanya 10.000 orang, sementara tahun lalu sekitar 2,5 juta.

Baca Juga: Ibadah Haji 2020: Tanpa Biaya dan Fasilitas Kelas Atas

https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/07/29/5f20ad2254cf5-haji-di-tengah-pandemi-virus-corona-berkah-dan-panggilan-allah-cerita-wni-yang-terpilih-berhaji-di-antara-10-000-jemaah-yang-beribadah-tahun-ini_375_211.jpg

Dari 10.000 calon jemaah, 70 persen di antaranya adalah warga dari 160 negara yang bermukim di Saudi dan mereka perlu mendaftarkan diri secara online, disaring oleh Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi.

Sementara 30 persen lainnya adalah warga Saudi sendiri dan diutamakan adalah tenaga kesehatan dan keamanan yang bekerja menangani pandemi COVID-19.

Dua WNI yang terpilih, menurut keterangan dari Konsulat Jendral Indonesia dan KBRI adalah seorang guru sekolah Indonesia di Riyadh dan seorang ibu rumah tangga di Jeddah.

Salah seorang di antaranya, Irma Tazkiyya, saat ini berada di hotel di Mekah, mengikuti masa karantina empat hari yang ditetapkan oleh Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi, bersama dengan warga dari 160 negara yang terpilih melalui sistem pendaftaran daring.

"Saya sangat bersyukur banget, bisa diterima di haji tahun ini. Masya Allah, segala fasilitas, service selama karantina, bangus banget. Kita ditempatkan satu kamar satu orang, makanan selalu diantar, kalau butuh sesuatu tinggal telepon," kata Irma melalui suaminya Afnan Firdaus.

"Ada tenaga medis di bawah yang stand-by bantu kita untuk masalah kesehatan. Tinggal telepon, tenaga medis akan datang. Masya Allah tabarakallah. Selama karantina di hotel, Alhamdulilah semua sangat memuaskan," tuturnya.

Ia menambahkan mereka dibagi per 20 orang yang terdiri dari beberapa negara. Menurut keterangan dari KBRI di Riyadh, dan juga Konsulat Jendral Indonesia di Jeddah, ada dua WNI yang terpilih untuk mengikuti haji tahun ini. Seorang lainnya adalah seorang guru pria di Sekolah Indonesia Riyadh.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: