Perwira Tinggi AS Akui Takut Rudal Nuklir China, Salah Langkah?
Tak cuma China, Richard menganggap bahwa senjata-senjata nuklir China adalah ancaman lain setelah Rusia. Dan yang mengejutkan, Richard mengaku bahwa Amerika baru pertama kali menghadapi dua ancaman sekaligus dari dua negara yang kekutannya setara.
"Untuk pertama kalinya, Amerika akan menghadapi dua pesaing nuklir dengan kemampuan yang sebanding, yang harus Anda halangi (dengan cara) yang berbeda. Kami harus siap menjawabnya (tantangan)" ucap Richard dikutip dari Asia Times.
Richard sepertinya tahu bahwa China akan segera merampungkan sejumlah prorgam triad nuklir yang terdiri dari senjata berbasis darat, laut, dan udara.
Salah satu yang kabarnya membuat Amerika sangat khawatir adalah peswat pembom siluman Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), Xian B-20, yang diprediksi bakal memasuki masa tugas pada 2025 mendatang.
"Mereka (China) akan selesai membangun triad nuklir yang sebenarnya untuk pertama kalinya, dengan menambahkan kemampuan strategis untuk kaki udara mereka," kata Richard.
Saat ini, China memiliki sederet rudal balistik nuklir antar-benua baik dari platform peluncuran darat (ICBM) dan laut (SLBM). Beberapa diantaranya adalah Dongfeng DF-41, Dongfeng DF-5A, Dongfeng DF-31A, Dongfeng DF-3A, JL-1, dan JL-2.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: