Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Makin Prospektif, Kinerja MARK Terus Positif

Bisnis Makin Prospektif, Kinerja MARK Terus Positif Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) baru saja mengumumkan keberhasilannya meraup nilai penjualan sebesar Rp192,63 miliar di sepanjang triwulan II/2020 ini. Capaian tersebut melanjutkan tren positif kinerja perusahaan, di mana ada peningkatan sebesar 9,57 persen dibanding nilai penjualan pada triwulan II/2019 lalu yang tercatat sebesar Rp175,8 miliar. “Dari nilai (penjualan) tersebut, kami berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp15,72 miliar (pada triwulan II/2020), tumbuh 14,65 persen dibanding Rp45,11 miliar pada periode sama tahun lalu,” ujar Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (27/7).

Sebagaimana diketahui, MARK merupakan emiten yang bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan sarung tangan untuk digunakan bagi keperluan medis, rumah tangga dan industri manufaktur. Menurut Ridwan, capaian positif kinerja perusahaan kali ini merupakan wujud dari kemampuan perusahaan dalam menjaga tingkat efisiensi serta  mempertahankan kualitas produk sesuai permintaan pelanggan. “Hal ini terlihat dari margin laba kotor yang terjada di 41,31 persen, dengan nilai sebesar Rp79,57 miliar. Sedangkan margin laba bersih di 26,84 persen. Ini juga didukung dengan strategi produksi dan efisiensi Perseroan sepanjang triwulan II/2020 di tengah pandemi COVID19,” tutur Ridwan.

Melalui Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Nomor 08 Tahun 2020, Pemerintah secara resmi telah menurunkan harga gas industri menjadi US$6 per million british termal units (mmbtu). Penurunan tersebut diklaim Ridwan juga turut berdampak positif terhadap kinerja MARK, mengingat komposisi biaya bahan bakar gas terhadap biaya produksi mencapai 10 persen sampai 15 persen. Sementara seiring dengan adanya pandemi juga turut membawa dampak pada peningkatan kesadaran masyarakat dunia terhadap pentingnya kesehatan, sehingga juga berdampak positif terhadap pertumbuhan pabrik sarung tangan di Negara Amerika Serikat, China dan Afrika Selatan dapat dikatakan cukup pesat. “Dengan begitu, kebutuhan terhadap porselen cetakan sarung tangan juga ikut meningkat. Karenanya, salah satu strategi kami dalam mengejar pertumbuhan penjualan adalah terus mengejar penambahan pelanggan baru,” tegas Ridwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: