eFishery Kantongi Dana Seri B, Dipimpin Lengan Investasi Go-Jek

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rintisan aquaculture intelligence di Indonesia, eFishery, hari ini mengumumkan berhasil memeroleh pendanaan Seri B, yang dipimpin oleh Go-Ventures, lengan investasi Go-Jek, dan Northstar Group dengan partisipasi dari investor lain seperti Aqua-spark dan Wavemaker Partners.

Pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan produk, serta mengembangkan tim eFishery.

"Kami bertujuan untuk meningkatkan hasil panen, menurunkan biaya operasional, dan meningkatkan produktivitas budi daya ikan dan udang. Kami berharap pengembangan produk eFishery mendukung ekosistem akuakultur secara menyeluruh, mulai dari proses budi daya hingga distribusi," ujar Gibran Huzaifah, Co-founder dan CEO eFishery, dalam keterangan resminya, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Ayoconnect Raup US$5 Juta untuk Pendanaan Pra-Seri B

Baca Juga: Pekerja Disuntik Rp37,74 T, Celah Korupsi atau Harus Diapresiasi?

eFishery akan menginvestasikan dana Seri B untuk memperkuat operasional dan membangun kapabilitas data dan algoritma yang lebih kuat untuk eFisheryFeeder. Versi terbaru eFisheryFeeder sedang dikembangkan agar lebih kompatibel dengan berbagai jenis kolam (termasuk kolam kecil dan kolam dengan keramba jaring apung).

Perusahaan juga sedang menguji coba sensor baru, termasuk sensor khusus untuk udang yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini.

Dijelaskan Gibran, produk eFishery telah mendukung puluhan ribu kolam ikan di lebih dari 180 kota, yang berpusat di 24 provinsi dengan sekitar 3,3 juta budi daya ikan di seluruh Indonesia.

"Aktivitas penjualan kami yang paling efektif adalah dengan memasarkan produk langsung ke pembudi daya melalui kunjungan lapangan. Keberadaan eFisheryPoint membuat kami lebih mudah berinteraksi dengan mereka. eFisheryPoint juga merupakan upaya kami untuk menembus pasar domestik lebih lanjut dan untuk mencapai pertumbuhan sebesar 10 kali lipat," kata Gibran.

Saat ini, terdapat 30 lokasi eFisheryPoint di Indonesia dan eFishery berencana untuk membuka 100 eFisheryPoint baru di seluruh Indonesia pada akhir 2020.

"Pendanaan baru ini membantu kami untuk menumbuhkan perusahaan, membuka akses untuk meluncurkan produk kami di seluruh Indonesia dan mencapai visi kami untuk jadi perusahaan aquaculture intelligence terkemuka di Indonesia," katanya.

Untuk mencapai pertumbuhan yang ditargetkan, eFishery akan memperbesar timnya. Saat ini, eFishery memiliki lebih dari 250 karyawan dan berencana menggandakan jumlah karyawan pada akhir tahun ini.

eFishery secara khusus akan berfokus pada penguatan tim produksi dan teknisi untuk menciptakan produk dan layanan digital baru, serta mengembangkan tim penjualan dan customer experience untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan.

"Walaupun kami telah memulai beberapa uji coba di Bangladesh, Thailand, dan Vietnam, fokus utama kami untuk 2020 adalah memperkuat posisi di Indonesia dengan meningkatkan produk dan menciptakan kolaborasi yang lebih strategis. Setelah kami membangun model yang kuat dan dapat direplikasi di seluruh Indonesia, kami siap mengeksplorasi kemungkinan untuk ekspansi regional," jelas Gibran.

Dibentuk pada 2013 dan berbasis di Bandung, eFishery menawarkan end-to-end platform dengan memberikan layanan bagi pembudi daya berupa penyediaan pakan serta akses finansial dan jaringan pasar.

Layanan yang ditawarkan eFishery telah menjangkau lebih dari 24 provinsi dan melayani ribuan pembudi daya ikan dan udang di seluruh Indonesia. eFishery sebelumnya memeroleh pendanaan pra-Seri A di 2015 dan Seri A di 2018. Bisnis eFishery kini mencapai empat kali lipat dalam empat tahun terakhir dan menguntungkan selama dua tahun terakhir.