Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Lagu BTS, 3 Tentara Korut Kena Hukuman Kerja Paksa

Gegara Lagu BTS, 3 Tentara Korut Kena Hukuman Kerja Paksa Grup idola Korea BTS. | Kredit Foto: Twitter BTS
Warta Ekonomi, Seoul -

Kepopuleran boyband Bangtan Sonyondan atau BTS telah mendunia. Tidak heran jika pengaruh BTS begitu besar, beberapa lagu bahkan tarian mereka banyak di-cover. Namun, baru-baru ini tiga tentara Korea Utara harus ditangkap hanya gara-gara mereka dianggap meniru tarian dari lagu Blood, Sweat & Tears milik BTS.

Tiga tentara Korea Utara yang berusia 20-an itu dibawa kembali ke pangkalan militer Korea Utara dalam perjalanan ke Gunung Baekdu. Menurut sumber militer Daily NK, insiden itu terjadi di Stasiun Sokhu di Provinsi Hamgyong Selatan pada sore hari 5 Agustus.

Baca Juga: Korut Simpan 60 Bom Nuklir dan 5.000 Ton Senjata Kimia, AS Panik!

Kejadian itu bermula saat kereta yang ditumpangi mereka dari Pyongyang ke Hyesan tiba-tiba berhenti karena pemadaman listrik.

Lantaran kereta itu berhenti, ketiga tentara dari divisi angkatan udara itu menari-nari di kereta yang berhenti. Namun, tiba-tiba petugas Defense Security Command (DSC) yang sedang menonton tarian mereka tiba-tiba“menangkap ketiga tentara itu dan membawa mereka pergi.

Suasana menjadi tegang setelah dua petugas dari Biro Politik Umum dan DSC menangkap ketiga tentara tersebut. Mereka ditangkap dengan alasan meniru tarian korup dari Chosun Selatan (Korea Selatan) saat menuju ke Gunung Baekdu, untuk mempelajari tentang semangat revolusioner para martir patriotik.

Sontak saja, aksi ketiga tentara yang merupakan "prajurit teladan" itu menyebabkan kehebohan di antara sesama tentara Korea Utara. Tapi, tiga tentara itu telah dianggap oleh pihak berwenang sebagai prajurit yang memiliki keadaan pikiran yang benar-benar busuk.

Saat diinterograsi, ketiga tentara mengatakan bahwa mereka tidak sadar gerakan tarian yang mereka lakukan berasal dari Korea Selatan.

Para tentara mengklaim bahwa mereka mempelajari tarian di pangkalan militer dan menunjukkan bahwa tarian dari Bangtan Sonyondan populer di seluruh masyarakat, bahkan sebelum mereka bergabung dengan militer.

Namun, hal ini menjadi situasi yang sulit bagi atasan militer langsung tentara itu. Sebab, insiden menari itu terjadi di depan tentara dari pangkalan militer lain, artinya atasan harus melaporkan setiap detail penyidikan dan penghukuman tentara kepada pimpinan militer, tidak terkecuali karena dugaan yang dilontarkan oleh petugas GPB dan DSC.

Ada desas-desus bahwa ketiga tentara itu akan menghadapi setidaknya enam bulan kerja paksa. Selain itu mereka juga harus menerima kenyataan pangkatnya akan diturunkan. Atau bahkann yang terburuk, mereka dapat diberhentikan dengan tidak hormat.

Akibat insiden itu, otoritas militer Korea Utara dilaporkan telah menyusun rencana untuk memperkuat pendidikan di antara tentara setelah insiden tersebut. Pada 8 Agustus, GPB mendistribusikan studi politik dan dokumen pembelajaran berjudul "Budaya Ideologis Kapitalisme dan Masalah Prajurit Muda dari Generasi Baru" sambil memerintahkan unit militer untuk melakukan diskusi.

Namun, kabar itu sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Mereka mempertanyakan bagaimana pejabat DSC dapat secara akurat membedakan bahwa tarian yang dilakukan ketiga tentara itu berasal dari lagu BTS.

"Bagaimanapun ini tidak mungkin menjadi masalah" mengingat bahwa ada departemen khusus dalam agensi yang "menonton video buatan luar negeri tiga jam sekali seminggu," menurut sumber tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: