Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Dituding Mau Mengubah Pancasila, Ini Cerita Benarnya

Megawati Dituding Mau Mengubah Pancasila, Ini Cerita Benarnya Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Video yang menampilkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tengah berpidato pada Kongres V PDIP beredar di Twitter sejak 14 Agustus 2020. Dalam video, Presiden Kelima Indonesia tersebut tampak sedang membahas Pancasila, ideologi nasional bangsa Indonesia.

Baca Juga: Mantan Menteri Era Megawati Tawarkan Roadmap RI Maju-Berdaulat

Berikut isi pidato pemilik nama asli Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri dalam video itu:

"Dengan ilmu baru, itu tidak cocok. Pancasila itu apa? Tidak ada artinya. Kita harus rombak, kita harus dirikan yang lain sifatnya,".

Cuplikan gambar berdurasi 18 detik itu telah diunggah oleh akun Twitter @Aenuddin5. Hingga Rabu (19/8), video tersebut sudah dikirim ulang sebanyak dua kali dan disukai tujuh pengguna lainnya.

Dalam cuitannya, akun Twitter @Aenuddin5 juga menambahkan narasi sebagai berikut:

"Nih lebih parah, mau merubah Pancasila!!".

Namun, benarkah Megawati Soekarnoputri mau mengubah Pancasila sebagaimana dinarasikan akun Twitter @Aenuddin5?

Video itu merupakan potongan gambar, dari video milik Metrotvnews berjudul "Pidato Politik Megawati di Kongres V PDIP 2019 di Bali" yang dimuat lewat kanal Youtube pada 8 Agustus 2019.

Mega memang mengeluarkan pernyataan tentang Pancasila sebagaimana dimuat dalam video yang ada di Twitter itu. Pernyataan Megawati tersebut bisa ditemukan pada menit ke-22 dalam video aslinya.

Walau demikian, pidato Presiden wanita pertama Indonesia itu tidak dikutip secara lengkap sehingga memberikan makna yang berbeda dari maksud pidato aslinya. Padahal, pidato dalam video asli, Megawati sebenarnya tengah menyindir kelompok yang ingin mengubah Pancasila dengan ideologi baru. 

Putri Presiden Pertama RI Soekarno itu menambahkan dia tidak mendukung upaya penggantian Pancasila, karena Dasar Negara Indonesia itu sifatnya sudah final. Dengan demikian, narasi yang merujuk pada video di Twitter itu merupakan informasi menyesatkan dan hasil rekayasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: