Kisah Ferrero Group Berdiri
Kisah Ferrero dimulai dalam bayang-bayang Perang Dunia I. Pada tahun 1923, setelah bertugas di militer, Pietro Ferrero, sang kakek, membuka toko kue di Dogliani, di barat laut Italia. Kehidupan pun mulai bergerak dengan cepat. Tahun berikutnya ia menikahi Piera Cillario yang saat itu berusia 21 tahun, yang melahirkan seorang putra, Michele, pada tahun 1925.
Keluarganya menghabiskan dekade berikutnya berpindah antarkota. Kemudian, pada tahun 1938, ia pindah ke Afrika Timur dengan rencana menjual biskuit kepada pasukan Italia yang dikirim ke sana oleh Mussolini. Namun usahanya gagal, Pietro pun pulang. Saat Perang Dunia II dimulai, keluarga tersebut telah menetap di perbukitan Alba.
Di sanalah Pietro menemukan kesuksesan terbesarnya. Atas dorongan adik laki-lakinya, ia mulai bereksperimen dengan alternatif yang lebih murah daripada cokelat, sebuah kemewahan yang tidak terjangkau di Italia masa perang. Dia menggunakan campuran molase, minyak kemiri, mentega kelapa dan sedikit coklat, yang dia bungkus dengan kertas lilin dan dijual di sekitar kota.
Dia menyebut campuran itu Giandujot, yang ditelusuri kembali ke gianduiotto, permen serupa yang telah dipopulerkan di bawah Napoleon.
"Dia [kakek] menderita sindrom penemu," ujar Giovanni dalam wawancara bersama Forbes.
"Dia akan bangun setiap jam, pergi ke laboratorium dan tepat di tengah malam akan membangunkan istrinya, berkata, 'Cicipi ini. Ini resep yang enak.'" kisahnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: