Giandujot pun laku keras. Pietro pun bekerja sama dengan saudaranya, yang juga bernama Giovanni, membentuk Ferrero pada tahun 1946.
Pietro nyaris tidak melihat bisnisnya lebih sukses lagi sebelum dia meninggal karena serangan jantung pada tahun 1949, di usia 51 tahun. Pada tahun yang sama, Ferrero meluncurkan versi Giandujot yang lebih tersebar di dunia, yang akhirnya menjadi Supercrema, pendahulu Nutella.
Dengan beberapa trik hebat, keluarga tersebut membuat daya tarik Supercrema. Mereka menjualnya dalam wadah seperti stoples dan pot sehingga pelanggan dapat menggunakan kembali wadah tersebut. Alih-alih mendistribusikannya melalui grosir, perusahaan menggunakan pasukan tenaga penjualan (sales) yang pergi langsung ke toko sehingga membuat harga tetap murah.
Kini, berkat bisnis keluarganya Giovanni Ferrero memiliki harta mencapai USD26,7 miliar (Rp390 triliun), berdasarkan Forbes Real Time Net Worth.
Kehidupan Pribadi Giovanni
Giovanni adalah pria yang sudah menikah dan memiliki 2 putra. Dia lebih suka menjaga privasinya. Giovanni Ferrero punya rencana besar dengan bisnis keluarganya. Ia bahkan secara tegas menentang merger dengan orang-orang besar seperti Nestle & Mars
CEO Ferrero ini berharap dapat melipatgandakan ukuran warisan keluarganya dalam 10 tahun mendatang. Dia juga berharap kedua putranya akan mengikuti jejaknya suatu hari nanti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: