Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belanja Iklan Televisi Melonjak 72% Selama Pandemi

Belanja Iklan Televisi Melonjak 72% Selama Pandemi Kredit Foto: Unsplash/Obayda PH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil riset Nielsen Indonesia mengungkapkan, persentase kenaikan belanja iklan untuk media televisi melebihi media digital dan cetak. Pada Juli 2020, belanja iklan televisi tumbuh 72% menjadi Rp88 triliun.

Disusul belanja iklan digital 20% dengan total belanja iklan Rp24,2 triliun. Sementara itu, media cetak sebesar Rp9,6 triliun dan total belanja iklan radio mencapai Rp604 miliar.

Baca Juga: Belanja Iklan Masih Menguat Selama Pandemi

"TV masih mendominasi karena memang jangkauannya masih lebih luas pada saat ini. Sederhananya, TV itu iklannya menjangkau nasional. Kalau pilihan media lain, jangkauannya lokal," kata Executive Director Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Helen mengungkapkan, total belanja iklan sepanjang Januari-Juli 2020 mencapai angka Rp122 triliun. Hellen mengatakan bahwa memasuki masa transisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), para pemilik brand terlihat lebih percaya diri untuk kembali beriklan.

"Memasuki kuartal ketiga 2020, belanja iklan mulai menunjukkan pola positif setelah tertekan di kuartal kedua," ucapnya.

Sementara itu, dari sisi kategori produk yang beriklan di TV dan digital di bulan Juli 2020, kategori layanan online masih menjadi penyumbang iklan terbesar dengan total belanja iklan Rp2,5 triliun atau meningkat 73% dibandingkan tahun sebelumnya.

Disusul oleh kategori perawatan wajah dengan total belanja iklan Rp1,4 triliun. Angka ini meningkat dua kali lipat serta kategori perawatan rambut dengan total belanja iklan Rp1,1 triliun atau meningkat 51%.

Hellen mengatakan, kondisi pandemi memaksa para pemilik brand untuk beradaptasi dan menyesuaikan gaya komunikasi yang ada di dalam iklan. Cara yang dilakukan sangat beragam, ada yang menggunakan animasi sebagai bentuk iklannya, mengusung sisi edukasi (tentang hidup sehat dan bersih), atau pun menunjukkan kontribusi brand kepada masyarakat dengan berdonasi (uang atau alat-alat kesehatan).

"Bentuk animasi adalah salah satu bentuk yang relevan, melihat kondisi saat ini, di mana segala sesuatunya sangat terbatas, termasuk waktu dan tempat untuk mengadakan shooting secara langsung," pungkasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: