Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusdiktan BPPSDMP Koneksikan BPP Kostratani ke AWR

Pusdiktan BPPSDMP Koneksikan BPP Kostratani ke AWR Kredit Foto: BPPSDMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia dan menyejahterakan petani terus diwujudkan. Salah satunya melalui trasnformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP KostraTani.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, transformasi BPP dilakukan agar petani lebih mudah dalam memperoleh dan mengakses informasi baik melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan secara langsung, maupun dengan pemanfaatan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, pembentukan Model BPP Kostratani harus dilakukan dengan pendekatan teknologi informasi 4.0.

Baca Juga: Kostratani Dukung Alumni Polbangtan Kembangkan Jamu Herbal Ternak

Total sebanyak 3.000 BPP harus sudah harus bertransformasi menjadi BPP Kostratani hingga akhir Agustus 2020 dan harus sudah terkoneksi dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian.

"KostraTani tempat kita berkumpul dengan cara-cara baru. Kita tinggalkan pola lama. Kita gunakan pendekatan teknologi 4.0 untuk menyatukan para petani dan penyuluh di 34 provinsi dengan Kementan di pusat. Hapus sekat pusat dan daerah," ungkap Dedi Nursyamsi mengutip arahan Mentan Syahrul.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pusat Pendidikan Pertanian di bawah komando Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti turun langsung melakukan kegiatan brainstorming tentang implementasi aplikasi informasi pertanian di Kabupaten Boyolali dan Wonogiri. Dihadiri oleh penyuluh pertanian Admin BPP yang berasal dari 45 BPP di dua kabupaten, kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. 

"Kegiatan ini bertujuan agar setiap BPP dapat menjadi model BPP Kostratani yang dapat mengimplementasikan aplikasi informasi pertanian sehingga penyuluh dapat dengan cepat memberikan informasi terkait Kostratani seperti data komoditas pertanian, petani, dan penyuluh pertanian serta layanan informasi yang prima kepada petani," ungkap Idha Widi Arsanti dalam arahannya.

Data yang akurat dan real time, terang Idha, menjadi prioritas setiap BPP untuk mendukung tersedianya data untuk pembangunan pertanian.

Yoyon Haryanto selaku fasilitator dalam kegiatan tersebut menambahkan, data dari masing-masing daerah diinput melalui aplikasi yang sudah dibuat oleh Kementerian Pertanian dan diharapkan dapat membantu memetakan kebutuhan petani di wilayah kerja BPP atau pun kebijakan nasional. Dengan terkoneksinya 45 BPP target di Kabupaten Boyolali dan Wonogiri dengan AWR, diharapkan dapat menjadi BPP yang mampu menyediakan data secara valid dan real time, ungkapnya.

Di akhir pertemuan, para penyuluh pertanian admin Kostratani di kedua kabupaten tersebut sepakat dan berkomitmen untuk mendukung Kostratani dengan perubahan paradigma penyuluhan dengan memanfaatan teknologi informasi.

(YON/LL)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: