Beijing Batasi Ekspor Teknologi, Bisnis di China Juga Terdampak!
Pemerintah China merevisi aturan ekspor teknologi pada akhir pekan lalu; penyesuaian pertama dalam 12 tahun terakhir. Nah, apa saja kira-kira dampak dari pembatasan ekspor teknologi tersebut?
Dampak utamanya tentu saja penjualan TikTok dari ByteDance ke tangan perusahaan perusahaan Amerika Serikat (AS). Namun, melansir KrAsia, Kamis (3/9/2020), pembatasan itu berisiko berdampak pada sektor teknologi secara luas, termasuk teknologi drone dan pengenalan audio. Sebab, China dan AS berhubungan dengan banyak ekonomi negara di dunia.
Peraturan baru bernama Katalog Teknologi yang Ekspornya Dilarang atau Dibatasi itu terbit berkat Kementerian Perdagangan dan Kementerian Teknologi China. “Teknologi yang bisa digunakan untuk keperluan militer dan sipil juga termasuk dalam peraturan itu,” kata kementerian tersebut.
Baca Juga: Penjualan TikTok di Amerika Dijegal Ekspor China, Apa Solusinya?
Baca Juga: Analis: Sanksi Amerika Bisa Depak Huawei dari Pasar Smartphone
Selain itu, katalog itu juga mencakup kekayaan intelektual yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (AI) di sektor bioteknologi, telekomunikasi, pertanian, peternakan, dirgantara, internet, dan perangkat lunak.
Secara keseluruhan, aturan baru itu menghapus 9 item dari daftar, menambahkan 23 item yang mengalami pembatasan, dan menyesuaikan 21 nama.
Mirip seperti sanksi AS ke Huawei, aturan itu mengharuskan perusahaan China meminta izin sebelum menjual teknologinya. “Persetujuan dari pemerintah mesti sudah terbit sebelum memasuki tahap negosiasi substansial dengan pembeli potensial,” begitu menurut laporan media lokal Xinhua.
Untuk saat ini, beberapa perusahaan yang teknologinya termasuk dalam katalog itu tak khawatir tentang pembaruan pembatasan; perusahaan drone MicroMultiCopter (MMC) contohnya.
Kepala Bisnis Luar Negeri MMC, Gary Gu berujar, “dalam jangka pendek, aturan tak akan berdampak banyak pada kami, karena aturan itu khususnya menargetkan transfer teknologi.”
Ia menambahkan, penjualan produk perusahaan kepada konsumen tak tunduk pada aturan baru itu. Meski begitu, dalam jangka panjang, tampaknya akan ada unit bisnisnya yang terkena dampak aturan.
“Dalam jangka panjang, karena kami berencana menjual jalur produksi kami ke perusahaan asing, bagian dari bisnis kami itu mungkin akan mengalami masalah,” jelas Gu kemudian.
Sebab, saat perusahaan perangkat keras/lunak China makin mengglobal dan bergerak ke pasar internasional, penjualan dan akuisisi lintas negara dapat terjadi. Itu artinya, transfer teknologi akan menjadi bagian dari hal itu. Nah, rencana penjualan operasional TikTok di AS merupakan salah satu contohnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: