Sosok Masayoshi Son, sang konglomerat SoftBank asal Jepang telah dikenal sebagai pembina startup menjadi raksasa teknologi. Ia telah merogoh miliaran opsi saham teknologi hingga para raksasa teknologi meroket di tengah pandemi.
Namun, Softbank mengalami kerugian USD18 miliar pada Mei terkait dengan investasi di Uber dan WeWork. Dikutip dari New York Post di Jakarta, Senin (7/9/2020) SoftBank juga membagikan lebih dari USD4 miliar untuk posisi opsi besar di Amazon, Alphabet, Microsoft, dan Tesla selama jatuhnya pasar akibat COVID-19.
Baca Juga: 5 Miliarder yang Hartanya Turun Minggu Ini, Siapa Paling Tekor?
Investasi tersebut, beberapa di antaranya berasal dari kantong Son sendiri, mewakili eksposur USD50 miliar dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan jika saham mencapai level tertentu.
Wall Street telah beramai-ramai dalam beberapa pekan terakhir karena Nasdaq naik lebih dari 60 persen antara April dan September di tengah volume besar pembelian opsi.
Para analis memperkirakan Son mungkin menjadi alasan utama mengapa saham-saham teknologi berada di posisi yang sangat tinggi saat ini, bahkan menentang tren di ekonomi yang lebih besar. Misalnya seperti Tesla milik Elon Musk yang nilai lebih dari dua kali lipat sejak Juli.
Lalu saham teknologi besar seperti Apple, Amazon, Facebook, Microsoft, dan perusahaan induk Google, Alphabet, mewakili sekitar seperempat indeks S&P 500. Apple adalah perusahaan terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun (Rp29.505 triliun) diikuti oleh Amazon dan Microsoft masing-masing USD1,6 triliun (Rp23.604 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: