Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Operasi-operasi Kotor Mossad Israel, Bunuh Tokoh-Tokoh Islam

Operasi-operasi Kotor Mossad Israel, Bunuh Tokoh-Tokoh Islam Kredit Foto: GTO Israel/Kobi Gideon

Sepekan setelah telepon mesra itu, kesehatan pria kelahiran 24 Agustus 1929 tersebut kian kritis. PLO langsung mengontak sejumlah negara, termasuk Israel untuk meminta agar Arafat bisa dirawat di luar Palestina.

Israel memberi lampu hijau dan Prancis menyediakan rumah sakitnya. Arafat dijemput dua helikopter warna hijau. Wajahnya sangat pucat, dia terlihat lemah. Dibopong pengikutnya ke atas helikopter, Arafat melambaikan tangan ke warga Ramallah yang mendoakannya kembali sehat.

Tapi, di Prancis pun para dokter masih bingung menentukan apa sebenarnya penyakit Arafat. Dokter-dokter top didatangkan ke RS Militer Percy. Arafat diperiksa dengan berbagai metode modern. Hingga kemungkinan dia mengidap HIV pun sempat mengemuka, tapi hasil tesnya negatif. Tetap tak ada tanda-tanda apa penyebab sakit Arafat.

Empat hari setelah dirawat di RS Militer Percy, barulah tim dokter Arafat mengajukan kemungkinan Arafat keracunan. Masalahnya, hasil tes racun di RS tersebut juga negatif. Tak ada racun di darah Arafat. Investigasi Al-Jazirah menemukan, tim dokter saat itu tidak melakukan tes radiasi nuklir terhadap darah Arafat. Tes yang seharusnya menjadi opsi.

Delapan tahun setelah Arafat wafat, Suha akhirnya setuju memberikan berkas medis pemimpin Fatah tersebut ke Al-Jazirah. Termasuk satu tas penuh berisi pakaian dan barang-barang Arafat saat dirawat di RS Militer Percy. Al-Jazirah membawa berkas itu ke penyelidik dan dokter independen, sementara barang-barang Arafat diteliti Institut de Radiophysique.

Juru bicara Institut de Radiophysique, Darcy Christen, ketika itu  mengatakan pihaknya menemukan level tinggi zat beracun Polonium- 210 pada barang-barang Arafat. Namun, Christen juga menekankan, gejala klinis yang dijelaskan dalam laporan medis Arafat tidak sesuai dengan Polonium-210 sehingga tidak dapat disimpulkan dia meninggal akibat diracun atau tidak.

Polonium adalah elemen langka yang memiliki tingkat radiasi radioaktif sangat tinggi. Penemu zat ini adalah ilmuwan Prancis Marie Curie pada abad ke-19. Karena tingkat radioaktifnya sangat tinggi, Polonium kerap digunakan untuk senjata nuklir, bahan bakar satelit, dan pesawat luar angkasa. Uni Soviet sering menggunakan bahan Polonium dalam proyek luar angkasanya pada dekade 1970-an.

Pertanyaannya kemudian, apakah Polonium pernah digunakan sebagai racun untuk membunuh? Pernah! Mata-mata Rusia yang membelot ke Inggris, Alexander Litvinenko, tewas karena keracunan Polonium. Gejalanya mirip Arafat. Sebelum 1 November 2006, Lit vinenko da am kondisi bugar, tapi tiba-tiba menjadi sakit parah karena diare dan muntah-muntah.

Dokter di London mendiagnosis ada infeksi perut, tapi kulit Litvinenko mulai menguning dan rambutnya rontok. Dokter akhirnya melakukan tes radiasi pada darah Litvinenko dan menemukan kandungan Polonium tingkat tinggi.

Apa yang ditemukan dalam darah Yasser Arafat kalau begitu? Dokter di Lausane mengatakan, kadar Polonium di tubuh Arafat 10 kali melebihi batas normal manusia maupun makhluk hidup yang terkena radiasi ini. Sikat giginya, misalnya, memiliki kadar Polonium 54 mBq, urine Arafat lebih tinggi lagi, yaitu 180 mBq.

Dugaan Arafat diracun sudah muncul saat dia dirawat di Prancis. Tudingan mengarah ke Israel karena di markas PLO Maqata, Ramallah, ketika Arafat masih hidup, segala makanan Arafat harus berasal dari daerah Israel dan diperiksa tentara Israel. Semasa Arafat sakit, Pemerintah Israel juga selalu mengatakan kalaupun sembuh, Arafat tidak akan bisa lagi memimpin Palestina.

Selain pembunuhan Abu Jihad dan Yasser Arafat, seperti dikutip AP, Israel diduga terlibat dalam penembakan pendiri kelompok Jihad Islam, Fathi Shikaki, di Malta, pada 1995 silam. Saat itu, Shikaki ditembak seorang pria pengendara motor.

Pada 22 Maret 2004, sebuah operasi udara Israel menewaskan tokoh penting Hamas, Syekh Ahmad Yassin. Rudal Israel menghujam kendaraannya seusai menunaikan sholat. Pada 2008, Komandan Hizbullah Lebanon, Imad Mughniye, juga tewas akibat bom yang dipasang di mobilnya, di Damaskus, Suriah. Hizbullah dan Iran menyalahkan Israel atas insiden tersebut. 

Pada 2010, petinggi Hamas, Mahmoud al-Mabhouh, juga tewas di sebuah kamar hotel di Dubai dalam operasi yang dikaitkan dengan agen intelijen Israel, Mossad. Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri pada 2005  juga dibunuh agen badan intelijen Israel, Mossad.           

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: