Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Kesehatan, Saatnya Indonesia Gunakan BBM Berkualitas Baik

Demi Kesehatan, Saatnya Indonesia Gunakan BBM Berkualitas Baik Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data faktual mencatat bahwa lebih dari 60 persen penyakit yang ada saat ini selalu terkait dengan pencemaran udara. Sedangkan sumber pencemaran udara yang paling dominan di masyarakat adalah polusi dari transportasi kendaraan bermotor. Karenanya, pemakaian bahan bakar minyak (BBM) berkualitas baik sangat diperlukan guna meminimalisasi dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat. “Sebaliknya, penggunaan BBM dengan RON rendah, seperti 88 dan 90, perlu dihindari karena berdampak buruk terhadap Kesehatan,” ujar Pakar Kesehatan Lingkungan dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Budi Haryanto, Selasa 8/9).

 

Menurut Budi, BBM RON 88 dan 90 masih setara dengan BBM Euro-2, yang kandungan sulfurnya masih berada di atas 500 ppm. Tak hanya mengandung SO2, BBM dengan RON rendah juga mengandung hidrokarbon yang dampaknya terhadap kesehatan juga tidak kalah buruk dari SO2. “Sudah saatnya Indonesia menggunakan BBM dengan mengacu pada standar Euro-4 yang memiliki kandungan sulfur hanya 50 ppm. Untuk BBM RON rendah memang sebaiknya tidak usah dijual lagi karena kontribusinya besar terhadap penyakit-penyakit penyebab kormobiditas tinggi. Terlebih saat pandemi COVID19 seperti saat ini,” tutur Budi.

Dijelaskan Budi, gangguan kesehatan akibat pencemaran udara menyebabkan penyakit akut, yaitu infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Selain itu, pencemaran udara juga berpotensi memantik berbagai penyakit kronis, seperti gangguan fungsi paru/saluran nafas, PPOK, gangguan/penyakit jantung, hipertensi, diabetes hingga gangguan ginjal. “Penyakit kronis inilah yang berkontribusi terhadap penurunan sistem imunitas tubuh dan menjadi kormobiditas COVID19,” ungkap Budi.

World Health Organization (WHO) bahkan dikatakan Budi telah mengimbau agar setiap negara dengan tingkat polusi tinggi, seperti Indonesia, untuk mempertimbangkan faktor risiko polusi udara dan kaitannya terhadap pengendalian virus COVID19. Demi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, Budi pun menyarankan agar pemerintah mulai beralih menuju penggunaan BBM dengan kualitas baik, setidaknya RON 92 atau bahkan 98. “Semakin bagus kualitas BBM yang digunakan, maka masyarakat makin sehat, karena penyakit-penyakit terkait pencemaran udara bakal semakin berkurang. Memang BBM dengan RON rendah lebih murah, tapi risikonya terhadap kesehatan tinggi, sehingga biaya pengobatan juga jadi mahal,” tegas Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: