Kredit Foto: Twitter/ganjarpranowo
Apabila memang ada yang belum siap atau belum lengkap dari sisi sarana prasarana, SOP, SDM hingga peralatan, pihak pengelola layanan kesehatan diminta memberitahukan kepada pemerintah. Sebab kalau tidak, akan sangat berbahaya jika sampai terjadi outbreak semacam ini.
"Kalau outbreak itu terjadi di rumah sakit atau layanan kesehatan, dan yang terkena adalah tenaga kesehatannya, ini kan bahaya. Ini yang kita takutkan betul, karena mereka-mereka ini benteng pertahanan yang terakhir," tegasnya.
Terkait penutupan poliklinik di RSUD Sragen akibat kasus itu, Ganjar mengatakan akan mencarikan solusinya. Menurutnya, pelayanan kepada masyarakat harus tetap disediakan.
"Bisa saja nanti dialihkan yang terdekat, tapi akan kami coba rescue dan bantu, apakah dialihkan atau tetap di sana dengan melakukan pembersihan dan menggantikan SDM nya. Yang jelas ini mesti dibantu, agar semuanya bisa berjalan baik," tutupnya.
Sekadar diketahui, sebanyak 77 tenaga kesehatan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dikabarkan positif covid-19. Akibatnya, pihak rumah sakit memutuskan menutup 14 poliklinik yang ada, hingga hasil seluruh hasil swab pegawai keluar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: