Bank Indonesia (BI) menyebutkan, indeks pergerakan harga pada September 2020 menunjukkan terjadi deflasi sebesar 0,01% secara bulanan atau month to month (mtm) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Dengan begitu, inflasi secara tahun kalender sebesar 0,92% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,02% (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (11/9/2020), mengungkapkan bahwa perkiraan ini didasari hasil survei pemantauan harga yang dilakukan bank sentral hingga minggu kedua September 2020.
Baca Juga: Sengkarut Halal dalam RUU Ciptaker: Pemerintah Jangan Tabrak Otoritas MUI
Baca Juga: Anies Tarik Rem Darurat, Ekonomi RI Makin Gawat!
Onny mengatakan beberapa penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar -0,03% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,02% (mtm), jeruk, cabai merah, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
"Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," kata Onny.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi penurunan harga secara umum (deflasi) 0,05% sepanjang Agustus 2020. BPS mencatat deflasi juga terjadi pada Juli 2020 yakni 0,10%. Dengan demikian, tingkat inflasi Januari-Agustus mencapai 0,93% dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,32%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: