Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, China dan AS Berebut Dukungan Negara-negara ASEAN

Awas, China dan AS Berebut Dukungan Negara-negara ASEAN Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). | Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rivalitas China dengan Amerika Serikat (AS) makin keras. Kedua negara itu mengeluarkan pernyataan saling menjatuhkan untuk merebut hati negara-negara ASEAN.

Dalam konferensi video virtual bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN pada Rabu (9/9/2020), Menteri Luar Negeri China Wang Yi memaparkan betapa bahayanya pengaruh Amerika Serikat (AS) di kawasan Asia Timur.

Baca Juga: Diganggu Jet Tempur China, Presiden Taiwan Hampiri Pangkalan Pertahanan Udara

Wang menuding AS mendorong militerisasi di Laut China Selatan (LCS). Menurutnya, Kehadiran AS di LCS hanya memicu konflik ketimbang men- ciptakan keseimbangan.

“Amerika Serikat menjadi faktor paling berbahaya yang merusak perdamaian di Laut China Selatan,” sebut Wang Yi dikutip Xinhua, Kamis (10/9/2020).

Konferensi virtual negara ASEAN itu digelar beberapa hari setelah Beijing meluncurkan rudal balistik sebagai bagian dari latihan tembak di perairan yang menjadi titik ketegangan.

Beijing mengklaim kepemilikan sebagian besar LCS yang kaya sumber daya dengan meng- gunakan patokan sembilan garis putus-putus (nine dash lines). Klaim inilah yang kemudian memicu sengketa karena Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina dan Taiwan yang juga mengaku memiliki teritori atas jalur perdagangan utama di Asia-Pasifik itu.

Wang Yi menyinggung keterlibatan AS terkait sengketa LCS. Menurutnya, negera itu tidak memi- liki teritori di LCS tetapi berpotensi mendorong militerisasi di LCS. Wang Yi menegaskan, kepen- tingan terbesar China di perairan itu adalah perdamaian dan stabilitas. Sebaliknya, AS mencip- takan ketegangan dan mencari keuntungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: