Kisah Perusahaan Raksasa: China Construction Bank, Big Four Perbankan Masif China
Rival terbesar Amerika Serikat (AS) saat ini, China, secara jelas menunjukkan dominasinya atas dunia. Negeri Panda dari segi ekonomi nyatanya telah unggul dibanding negeri Paman Sam tersebut.
Perkembangan finansial China sepenuhnya dikontrol oleh pemerintahnya. Banyak lembaga keuangan dimiliki oleh negara. Instrumen utama pengontrol kebijakan fiskal dan keuangan negara Tirai Bambu dipegang oleh People's Bank of China dan Ministry of Finance, yang keduanya tunduk pada Dewan Negara.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Alphabet, Konglomerat Holding Bentukan Google
People's Bank of China secara resmi menggantikan peran Central Bank of China pada 1950. Bank ini memiliki tugas dan fungsi mengeluarkan mata uang nasional renminbi (yuan), mengontrol perputaran uang, dan memainkan peran penting dalam mencairkan anggaran negara.
Lembaga keuangan penting milik China lainnya adalah China Construction Bank yang bertanggung jawab memanfaatkan sebagian besar investasi sebagai dana modal perusahaan dan indistri komersial di China. Lembaga ini juga berperan sebagai bank tabungan umum.
Selanjutnya ada Agricultural Bank of China yang menjadi lembaga pengelola keuangan khusus melayani sektor pertanian negara. China Investment Bank juga termasuk ke dalam lembaga pemerintah lainnya yang menangani investasi-investasi dari luar negeri. Yang terakhir adalah China Construction Bank yang merupakan satu dari empat raksasa lembaga pengelola keuangan negara.
Bagaimana China mampu mengelola keuangan sedemikian baiknya sehingga salah satu di antara empat raksasa bank tersebut masuk ke dalam perusahaan raksasa dunia? Dikutip dan diolah dari berbagai sumber, Warta Ekonomi pada kesempatan kali ini, Kamis (17/9/2020), bakal mengulas kisah bank papan atas China menjadi artikel sebagai berikut.
Embrio China Construction Bank muncul pertama kali pada 1954 dalam bentuk lain, yaitu People's Construction Bank of China. Sebagai lembaga clearinghouse pusat, bank ini berperan mengelola pendanaan pemerintah atas pekerjaan infrastruktur utama negara dan proyek konstruksi besar yang dilaksanakan lebih dari lima tahun. Bank ini kemudian dengan cepat mengembangkan organisasi nasional.
China Construction Bank --selanjutnya CCB-- berkantor pusat di Beijing dan memiliki kantor cabang di seluruh negeri. Pada 1959, CCB telah membuka 88 cabang di 16 provinsi, kota besar, dan daerah otonom khusus untuk menandai proyek konstruksi raksasa. CCB kemudian menambah cabang khusus baru untuk mengatur lokasi industri dan infrastruktur untama seperti Three Gorges dan jalur kereta Tsinghai-Tibet.
Meskipun jangkauan CCB cukup luas, tapi operasi perbankannya tetap terbatas hingga akhir 1970-an. Dorongan menuju reformasi ekonomi dan langkah pertama menuju liberalisasi sektor keuangan, komersial, dan industri negara, menyebabkan perubahan dalam status CCB. Pada tahun 1979, CCB menjadi salah satu bank khusus milik negara, yang bertugas membantu pemerintah melaksanakan kebijakan reformasi baru.
Bank ditempatkan di bawah kendali langsung Dewan Negara. Peran CCB kemudian bergeser dari menjadi clearinghouse bagi pemerintah menjadi peran perbankan yang lebih tradisional.
Alih-alih berfungsi sebagai saluran pendanaan, bank sekarang menjadi pemberi pinjaman. CCB menyelesaikan pinjaman pertamanya, sebesar 34 juta yuan China, ke Pabrik Fiber Liaoyang pada 1979.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: